Relawan Publik Kalbar Resmi Dikukuhkan

ANP • Tuesday, 27 Dec 2022 - 22:52 WIB

SAMARINDA - Dewan Pengurus Daerah Relawan Publik Bersama Wong Cilik (DPD Relawan Publik) Provinsi Kalimantan Barat resmi dikukuhkan, Selasa (27/12/2022).

Pengukuhan jajaran pengurus yang digelar di warung kopi pinggir sungai kapuas itu dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Moh Hafidz Kudsi dan Bendahara Umum Maya Lestari.

Hafidz memberikan pengarahan agar pengurus yang sudah dikukuhkan hadir sebagai solusi di tengah masyarakat.

“Kalian ini mempunyai tugas besar dan mulia, dedikasi dan semangat juang kalian harus difokuskan kepada masyarakat kecil. Kehadiran kita sebagai Relawan Publik harus dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat kecil,” kata Hafidz.

Menurut Hafidz, masyarakat Kalimantan Barat sudah dewasa dalam menyikapi isu politik yang terus hangat diperbincangkan akhir-akhir ini terutama saat menjelang memasuki tahun politik. 

“Saya yakin masyarakat di sini sudah dewasa menyikapi dinamika perpolitikan di Indonesia jadi tidak akan mudah termakan oleh hoax,” ungkapnya.

“Selanjutnya kita hanya cukup meneladani apa yang dilakukan oleh Ibu Puan dengan terjun ke masyarakat maka dengan sendirinya masyarakat akan memberikan simpati dan pilihan politiknya ke Ibu Puan,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPD Relawan Publik Kalimantan Barat Ansorudin menyatakan siap untuk mendukung dan memenangkan Puan Maharani sebagai calon Presiden 2024.

“Saya beserta jajarang pengurus akan bekerja keras untuk memenangkan Ibu Puan di Kalbar,” tegasnya.

Menurut Ansor, Puan Maharani memang bukan calon pilihan lembaga Survei dengan elektabilitas yang harus selalu tinggi dengan modal politik pencitraan.

“Kalau soal elektabilitas sebenarnya sudah final, siapa yang tidak tahu dengan Ibu Puan. Jadi masyarakat tidak perduli dengan hasil Survei apapun yang penting masyarakat sudah merasakan betul kehadiran Ibu Puan. Jadi bukan hanya pencitraan saja biar dikenal dan dianggap dekat dengan masyarakat,” terangnya.

Bahkan, Ansor menilai lembaga Survei tidak memberikan ruang yang sama terhadap perempuan karena hanya menyodorkan banyak pilihan capres laki-laki.

“Sebenarnya tidak proporsional juga kalau melihat capres yang disodorkan lembaga Survei selama ini soalnya kebanyak laki-laki padahal perempuan merupakan pilihan alternatif yang paling tepat dan paling mampu dalam menyelasaikan masalah polarisasi politik sehingga dengan mudah mempersatukan kembali,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Ansor menjelaskan tentang Puan Maharani sebagai tokoh politik perempuan Indonesia yang sudah diakui dunia.

“Beliau baru saja mendapatkan gelar kehormatan dari Universitar ternama di Korsel. Ini suatu kebanggaan dan prestasi yang sangat luar biasa,” beber dia.

Jadi, kata Ansor, Puan Maharani merupakan sosok perempuan dengan pengalaman yang mumpuni maka sudah layak dan pantas menjadi Presiden 2024.

“Berbagai jabatan penting dituntaskan dengan baik oleh Ibu Puan baik di eksekutif dan legislatif bahkan sekarang masih menjabat sebagai Ketua DPR. Pertama kali dalam sejarah Indonesia perempuan menjabat sebagai Ketua DPR. Segudang pengalaman dan track record baik selama berkarir di politik menjadi alasan kenapa Ibu Puan harus menjadi Presiden Republik Indonesia,” tutup Ansor.