Perwanti Apresiasi Prestasi Dirjen Dukcapil Zudan Arif Harumkan Nama Indonesia

FAZ • Tuesday, 20 Dec 2022 - 16:56 WIB

Jakarta - Wakil Ketua Umum Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI), Silvia Tan mengapresiasi kinerja Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh yang telah meraih penghargaan internasional Honorable Mention dari Future of Government Awards.

"Tidak mudah merapikan database kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia. Penghargaan internasional ini patut diterima beliau dan merupakan prestasi bagi Indonesia," ujar Silvia Tan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

"Di bawah kepemimpinan Pak Zudan, banyak terbit berbagai kebijakan dan regulasi  yang memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat dalam pelayanan publik bidang Dukcapil. Dan itu diterapkan dalam bentuk model dan  strategi pelayanan digital," lanjutnya.

Future of Governments adalah penghargaan internasional yang diselenggarakan oleh AWS Institute, UNDP (United Nation Development Program), dan Apolotical untuk tokoh pemerintahan yang berhasil melakukan transformasi digital dalam pemerintahan dan pelayanan publik dan berdampak positif nyata bagi masyarakat.

Pengurus Ikatan Alumni Lemhannas Indonesia ini menuturkan, dengan merapikan data kependudukan tersebut, banyak warga terbantu, terutama wanita dalam mendapatkan status dan haknya di keluarga.

"Seperti seharusnya dikarenakan banyaknya perkawinan dan pembentukan keluarga yang di luar tatanan administrasi hukum negara. Langkah ini sangat diapresiasi tinggi oleh Pengurus Organisasi Wanita Tionghoa," katanya.

Menurut Sylvia, upaya agar bisa meraih penghargaan Future of Government Awards sangat tidak mudah. Selain dalam negeri, kata Silvia Tan, Zudan harus menghadapi tantangan dunia internasional.

"Perkembangan era digital yang masuk ke Indonesia selama 28 tahun semenjak internet masuk ke Indonesia di tahun 1994 sampai kemajuan masif yang memiliki manfaat perbaikan administrasi negara dengan menuju Pemerintahan Digital adalah perjalanan yang cukup singkat yang patut mendapat apresiasi tinggi. Dan dibuktikan dengan apresiasi dari internasional ini," tegasnya.

Diketahui, nominasi dalam penghargaan tersebut dievaluasi oleh komite yang terdiri dari 17 ahli di bidang teknologi digital, organisasi internasional dan pemerintahan dari berbagai negara, yakni Singapura, Italia, Amerika Serikat, Britania Raya, dan lainnya.

Hanya 10 kandidat yang terpilih masuk dalam shortlist penghargaan yang dipilih dari seluruh nominasi yang berasal dari seluruh dunia.

"Prof. Zudan telah memasuki tahun ke-8 menjabat Dirjen Dukcapil. Beliau lolos dari seleksi ini, karena hanya ada 10 orang kandidat dari seluruh dunia, selain Prof Zudan," ungkapnya.

Sebagai informasi, selain Zudan, kandidat lainnya yakni Mykhailo Fedorov (Ministry of Digital Transformation, Ukraina), Dedeh Suatini (West Java Teachers Association, Indonesia), City of Cape Town Data Strategy Team (Afrika Selatan), dan Goffrey Tore (Principal Agricultural Extension Specialist, Ministry of Lands Agriculture Water and Rural Resettlement, Zimbabwe).

Kemudian, Maria Lucia Villaiba (High Counselor for Digital Transformation and Delivery Unit, Presidency of Republic of Colombia), Martin Liaryora (Mayor of Cordoba, Argentina), Nadia Abdalia (Chief Administrative Secretary, Government of Kenya), Shahzma Esmail (Senior Consultant, Government of Ontario, Canada), dan Tekwill in Every School Programme (West Java Teachers Association, Indonesia).

Sepanjang kariernya di Kemendagri, Zudan banyak melakukan inovasi. Dia juga memberi warna dalam proses legislasi di Indonesia dengan menjadi tim penyusun Rancangan Undang-Undang.
         
Setidaknya, ada 18 undang-undang dan berbagai peraturan yang ikut ia bidani. Di antaranya, UU Pemerintahan Daerah, UU Desa, UU Pemilu Presiden dan UU Pemilu Legislatif.

"Yang banyak terlupakan beliau juga pernah menjabat sebagai  Pj. Gubernur Gorontalo (tahun 2016 – 2017)  dan Ketua Umum Korpri yang memiliki anggota lebih dari 4,2 juta ASN," tutup Silvia Tan.

Diketahui, Zudan telah menginisiasi program Dukcapil Go Digital yang berfokus pada 14 inisiatif seperti memodernisasi Kartu Keluarga, dan dokumen kependudukan lainnya dengan pembubuhan kode QR, penggunaan Tanda Tangan Elektronik di dalam organisasi Dukcapil untuk pemroses dokumen kependudukan, serta mendorong pemanfaatan data kependudukan untuk pelayanan sektor publik dan swasta yang lebih aman dan terpercaya.

Saat ini, sudah lebih dari 5.300 lembaga pengguna yang memiliki perjanjian kerjasama dengan Dukcapil untuk memanfaatkan data kependudukan. Pada awalnya hanya 40 lembaga yang kerja sama. Saat ini sudah lebih dari 7 miliar verifikasi telah difasilitasi.

Zudan terus menunjukkan kepemimpinan yang inovatif dan inspiratif sampai saat ini, dan pencapaian yang signifikan untuk mendorong kemajuan dalam bidang identitas penduduk di Indonesia.

Dia mampu menggerakan 514 kabupaten dan Kota di 38 provinsi secara sangat signifikan dengan kepemimpinan yang kuat dan semangat kolaboratif yang tinggi.

Ditjen Dukcapil Kemendagri berkomitmen terus melakukan transformasi digital untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan melalui integrasi dan pemanfaatan data kependudukan.

Utamanya dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh seluruh kementerian/lembaga (K/L) pemerintah nonkementerian, lembaga negara, dan badan hukum Indonesia.