Menko PMK: Indonesia Maju Diwujudkan oleh Investasi dan SDM Produktif

ANP • Thursday, 15 Dec 2022 - 21:15 WIB

JAKARTA -- Indonesia terus mengejar mimpi untuk menjadi negara maju dengan status sebagai negara berpenghasilan tinggi di tahun 2045. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk segera mewujudkannya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuka investasi seluas-luasnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

Hal itu dikatakannya saat menyampaikan sambutan di hadapan para wisudawan-wisudawati dalam Wisuda ke-106 Periode IV Tahun 2022 Program Vokasi, Sarjana, dan Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, di UMM Dome, Malang, Jawa Timur, pada Kamis (15/12/2022).

Muhadjir menerangkan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengundang investasi besar-besaran telah didukung dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Indonesia. 

Menurutnya, presidensi Indonesia dalam helatan akbar itu bisa mendorong masuknya investasi dari kancah global. Dengan banyaknya investasi global, maka kata Muhadjir, lapangan pekerjaan di Indonesia juga akan bisa terbuka lebar untuk menyerap pekerja dari lulusan perguruan tinggi dan sekolah tinggi demi mewujudkan SDM produktif.

"Berbagai macam investasi dari dalam ataupun luar diharapkan masuk ke Indonesia untuk menanam modalnya uangnya kapitalnya di Indonesia. Karena dengan investasi dan investor, lapangan kerja bisa terbuka. Tanpa investasi kecil kemungkinan lapangan kerja dibuka," ucap Muhadjir.

Dalam kesempatan itu hadir Direktur Utama PT Antam Nicolas D Kanter; CEO Ginary Co. Ltd Mr Shinji Okazaki; Aliance Manager Ginary Co. Ltd Masashi Kishida; Ketua PW Aisyiah Jawa Timur Siti Dalilah Candrawati; Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan; Jajaran Wakil Rektor dan Dekan UMM; Ketua dan Para Anggota Senat UMM.

Sebagai informasi, pada Wisuda ke-106 Periode IV Tahun 2022 Program Vokasi, Sarjana, dan Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, sebanyak 393 orang diwisuda. Para wisudawan dan wisudawati berasal dari Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Direktorat Pasca Sarjana, Direktorat Pendidikan Vokasi.

Muhadjir yang juga merupakan Ketua Badan Pembina Harian UMM menjelaskan, untuk mendatangkan investasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Banyak kompetitor dari negara lain yang kadang lebih menjanjikan di luar. 

Karenanya, kata Muhadjir, dengan presidensi G20 yang dihadiri oleh 20 negara dengan ekonomi besar dunia, adalah upaya yang dilakukan untuk mengundang investor dan membuka lapangan kerja untuk menjadikan Indonesia menjadi bagian dari negara maju dengan ekonomi kuat.

"Indonesia saat ini adalah nomor 16 dari 20 negara dengan PDB (Produk Domestik Bruto) tertinggi. Target 2045 kita bisa menjadi negara nomor 5 terkaya di dunia dari segi PDB," ujarnya.

Menurut Muhadjir, maju dan besarnya Indonesia akan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia Indonesia produktif yang nanti akan mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini. Sebagian di antara mereka itu adalah mereka yang diwisuda dari UMM kali ini. 

Karenanya dia berpesan kepada para lulusan UMM untuk terus menjadi pembelajar, menjadi insan produktif, serta memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara. 

"Tahun 2045 saudara yang di wisuda ini adalah seorang profesional yang sedang di puncak produktivitas, di puncak penghasilan, puncak prestasi puncak semangat memberikan karya terbaik untuk bangsa," jelasnya.

"Pesan saya jangan berhenti belajar. Jadikanlah belajar menjadi gaya hidup, cara hidup, ideologi saudara. Tiada hari tanpa belajar. Karena pada hakikatnya insan profesional adalah manusia pembelajar," imbuh Ketua BPH UMM itu.