Pakar Teknik Analisis Nuklir BRIN Raih Penghargaan Tinggi G.A Siwabessy

FAZ • Monday, 12 Dec 2022 - 14:32 WIB

Jakarta – Aplikasi teknologi nuklir telah dimanfaatkan secara luas di berbagai bidang, mulai dari bidang industri, kesehatan, pangan, sumber daya alam, energi, lingkungan dan sebagainya. Dari ketekunannya mendalami teknologi nuklir untuk dimanfaatkan di berbagai bidang, Muhayatun Penelit Ahli Utama pada Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil meraih penghargaan tinggi yakni G.A. Siwabessy Memorial Lecture 2022.

Perempuan yang memiliki kepakaran di bidang teknik analisis nuklir tersebut menamatkan pendidikan di SMAN 2 Surabaya dan kemudian melanjutkan ke jenjang universitas dan mendapatkan gelar sarjana hingga doktor dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kepakaran perempuan yang lahir di Surabaya pada 18 Juli 1964 ini tidak lepas dari berbagai pengalaman dan penelitian yang sudah ia jalani di bidangnya antara lain RCA Research contract RCARP1 (Phase-1 dan Phase-2): Air Quality and Environment Impact Assessment of Industrial activities in Asian Region; Program Riset Nasional, Sistem Pemantauan Multi Polutan Udara dan Radiasi Lingkungan Terintegrasi; Program Riset Nasional, Asesmen Pencemaran Lingkungan Daerah Industri dan Perkotaan Berbasis Teknik Analisis Nuklir; LPDP Mandatory-National Research Priorities, Teknik Analisis Nuklir dalam Asesmen Dampak Kegiatan Industri Terhadap Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya.

Dikatakan Muhayatun saat ini dirinya tengah mengembangkan riset yang berfokus pada pemanfaatan dari teknik analisis nuklir untuk penguatan-penguatan riset di bidang lingkungan dan kesehatan.

“Di bidang lingkungan kita memanfaatkan teknik analisis nuklir untuk melakukan karakterisasi terhadap partikulat udara. Dimana dengan karakterisasi yang detil kita mampu menginterpretasi lebih jauh terkait sumber-sumber pencemar yang ada. Dengan kita dapat menginterpretasikan kontribusi dari pencemar yang ada, maka ini bisa dijadikan strategi dalam mereduksi polutan-polutan yang ada untuk dapat mendapatkan kualitas udara yang baik. Kemudian riset terkait teknik analisis nuklir ini juga dikembangkan untuk karakterisasi bahan pangan dimana salah satunya didedikasikan terkait permasalah gizi di Indonesia, salah satunya termasuk stunting,” jelasnya pada Senin (12/12) di Jakarta.

Doktor bidang MIPA kimia tersebut mengatakan nuklir merupakan suatu teknologi yang unik. Dirinya berharap ke depan nuklir mampu berperan banyak dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Semakin banyak teknologi ini diimplementasikan tentunya ini akan mendorong kemajuan dan kemandirian bangsa.

Sebagai bentuk kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan, Muhayatun juga aktif dalam berbagai organisasi profesi ilmiah salah satunya Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia.  Berada di posisi ini dengan berbagai riset dan pencapaian yang telah didapatkan tentu bukan hal yang mudah, berbagai rintangan dan tantangan telah ia lalui. Dengan bersinergi dan berkolaborasi Muhayatun berhasil membuktikan dapat berkontribusi nyata untuk kemampuan pemanfaatan teknoogi nuklir di Indonesia.

Kepakaran Muhayatun juga sudah ia tuangkan dalam dua buah buku berjudul Handbook of Advanced Approach Towards Pollution Prevention and Control, Utilization of microsensors for Air-quality monitoring system dan Analisis Kualitas Udara dan Hubungannya dengan Disposisi Basah di Semarang.

Selama 30 tahun sebagai periset, Muhayatun juga telah banyak menghasilkan kontribusi ilmiah di antaranya mempublikasikan ratusan jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga aktif bekerjasama dan berkolaborasi riset dengan berbagai pihak diantaranya Austalian Nuclear Science and Technology Organisation (ANSTO), International Atomic Energy Agency (IAEA), dan Regional Cooperative Agreement Regional Office (RCARO). 

“Penghargaan G.A Siwabessy Lecture tahun 2022 ini merupakan sebuah kehormatan buat saya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Tentunya ini akan memicu lebih keras lagi dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi nukir di Indonesia. Saya yakin rekan-rekan saya yang lain juga punya kontribusi yang banyak terkait pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia. Kita bersama-sama akan bersinergi untuk membangun negara ini menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.