Di Hadapan Pengurus Golkar se-Jatim, Sekjen Golkar Paparkan Target Besar 2024

MUS • Friday, 4 Nov 2022 - 15:46 WIB

Surabaya - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus meminta kader Golkar di Jatim mendukung penuh target besar Golkar di Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Lodewijk Paulus saat memberikan materi dalam bimbingan teknis dan rakor pemenangan pemilu di Surabaya. 

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, ada beberapa target yang sudah dirumuskan di pusat untuk kemudian dilaksanakan di daerah. Pemilu yang menyisakan waktu sekitar 400 hari mendatang menurut Lodewijk Paulus harus disikapi dengan kerja keras untuk bisa meraih kemenangan.

"Pemilu kurang 1 tahun lebih atau sekitar 400 hari lebih. Kita harus konsolidasi. Serangan darat dan udara harus terus kita lakukan untuk mencapai target yang sudah dirumuskan," ujar Lodewijk .

Target yang harus dicapai oleh Golkar menurut Lodewijk adalah menang pemilu legislatif. DPP Golkar memasang target 20 persen atau sekitar 115 kursi di DPR RI. Target ini akan menjadi jalan menuju pilpres untuk bisa memenangkan Airlangga Hartarto sebagai presiden. Sementara untuk pilkada serentak, Golkar ingin meraih 60 persen.

"Target kita di Pileg adalah 20 persen atau 115 kursi DPR RI yang bisa menghantarkan target pemenangan pilpres. Sementara untuk pilkada kita ingin 60 persen. Target ini tidak muluk, karena di pilkada sebelumnya kita telah mencapai 61 persen," lanjut Lodewijk.

Sementara itu Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji meminta agar DPP Golkar menegur keras jajaran fungsionaris di Jatim jika tidak bekerja maksimal untuk mewujudkan target kemenangan. 

"Saya minta kepada Pak Sekjen untuk menegur keras kami jika tidak bekerja maksimal untuk 2024 mendatang," ujar Sarmuji yang juga duduk sebagai anggota DPR RI.

Menyinggung tentang pelaksanaan Pilgub Jatim, apakah sudah ada figur yang masuk kriteria, Lodewijk menyampaikan bahwa Golkar akan konsentrasi dulu untuk pileg dan pilpres. Baru kemudian memikirkan pilkada .

"Kita akan fokus di Pileg dan Pilpres dulu. Nah pilkada kan masih sekitar 7 bulan setelahnya. Karena itu kita baru akan bahas setelah agenda pileg dan pilpres," pungkas Lodewijk. (Her)