UNDP Siapkan Proyek Bersama Pemerintah untuk Lestarikan Komodo

ANP • Sunday, 16 Oct 2022 - 14:28 WIB

Labuan Bajo - Program Pembangunan UNDP akan melaksanakan proyek kelestarian Komodo, yang memastikan terciptanya ekowisata berkelanjutan. Hal itu disampaikan Asisten Sekjen PBB dan Direktur Regional UNDP untuk Asia Pasifik, Kanni Wignaraja, dalam kunjungan ke Taman Nasional Komodo dan Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/10/2022). 

"Kami baru saja memulai proyek bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), beserta mitra, yang bisa menarik investasi, dan meningkatkan pengetahuan untuk semua pihak, termasuk para rangers yang luar biasa," ujarnya saat berbincang bersama Wamen LHK Alue Dohong. 

Petinggi PBB yang berkantor di New York tersebut mengaku sangat terkesan dalam kunjungan pertamanya, menyaksikan dari dekat komodo di situs warisan dunia UNESCO tersebut. 

"Saya lihat, pendekatan konservasi dan perlindungan bagi komodo sudah benar, sudah bagus untuk perlindungan seluruh ekosistem di mana komodo hidup, dengan begitu manusia dan spesies lain, juga berkembang," tambahnya.

Kanni pun dengan antusias menyampaikan beberapa saran untuk Pemerintah RI. "Pertama, pastikan adanya pembiayaan berkelanjutan. Anda (Pemerintah / Kementerian, RED.) bisa melaksanakannya dalam setiap satu proyek. Kedua, perhatikan masyarakat secara keseluruhan, karena pada akhirnya mereka yang memiliki tempat ini. Pastikan mereka sehat, makin menjadi kaya dan makmur," jelasnya. 

Dia pun menyarankan hal lain dan terpenting, yaitu terlibatnya generasi muda Indonesia untuk melindungi serta melestarikan Pulau Komodo, yang disebutnya luar biasa. 

Dalam sesi wawancara dengan awak media, Kanni meyakini, perlindungan terhadap komodo sebenarnya juga untuk melindungi lebih banyak spesies lain, termasuk penduduk sekitar untuk kehidupan lebih baik. 

"Inilah yg harus dibanggakan orang Indonesia. Bagi UNDP, bersama pemerintah, mitra, dan sektor swasta, kami akan menemani generasi muda dalam perjalanan pelestarian ini. Kami harap generasi muda pun turut bersama kami," tuturnya.

Proyek pelestarian keanekaragaman hayati yang segera dimulai UNDP bersama Pemerintah RI, juga disebut oleh Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura. 

Di kesempatan yang sama, menurut Norimasa, tak ada tantangan berarti untuk mempromosikan Pulau Komodo. Dengan komodo yang telah menjadi 'brand', wisatawan dari seluruh dunia akan datang. Namun, tantangan lain muncul berupa edukasi masyarakat. 

Norimasa menyatakan, "Tantangannya adalah bagaimana kita memastikan aturan main, membuat standar sehingga pengunjung tak akan mencemari komunitas maupun ekosistem, menciptakan ekowisata sehingga masyarakat lokal terlibat. Hal inilah yang harus diwujudkan UNDP, bekerja sama dengan KLHK maupun kementerian lain." 

Dia berharap, berbagai manfaat akan dicapai melalui proyek dalam waktu dekat. Kepada Wamen LHK Alue Dohong, Norimasa mengangkat perlunya edukasi turis dan penduduk lokal. "Kita bisa meletakkan dasar, untuk menciptakan dan mengembangkan ekowisata berkelanjutan," tutupnya. (MAR)