OJK Sumbagut Imbau Perbankan di Sumut Fasilitasi Pelajar dan Mahasiswa Buka Rekening

MUS • Monday, 22 Aug 2022 - 17:37 WIB

Medan - Seluruh perbankan yang ada di Sumatera Utara diimbau dapat memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa untuk melakukan pembukaan rekening melalui kegiatan-kegiatan literasi dan business matching. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, pelajar di Sumatera Utara dapat menerapkan budaya menabung sejak dini melalui produk keuangan yang telah di desain khusus untuk pelajar.

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumatera Bagian Utara (OJK KR5 Sumbagut) Yusup Ansori pada kegiatan KEJAR Prestasi Generasi Muda (KREASIMUDA) di Hotel Santika Medan, Senin (22/08/2022). Kegiatan tersebut diisi talkshow dengan narasumber Raya D. Theresia (OJK KR5), Andi dongeng (dongeng boneka) dan Doli M Ja’far Dalimunthe (USU). Turut hadir Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi dan sejumlah pimpinan perbankan.

“Perwakilan Dinas Pendidikan, Kantor Kementrian Agama, Dosen, Kepala Sekolah dan Guru, kami sangat mengharapkan dukungan bapak dan ibu untuk dapat menjadi perpanjangan tangan pihak perbankan dalam menyampaikan informasi terkait produk Simpanan Pelajar dan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda yang hari ini disosialisasikan,” kata Yusup.

Selain itu pada rangkaian kegiatan Hari Indonesia Menabung Tahun 2022, OJK bersama pemerintah daerah dan perbankan telah melaksanakan 114 kegiatan edukasi dengan total peserta 10.427 yang terdiri dari Pelajar, Mahasiswa, Perangkat Sekolah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Sumatera Utara.

Disamping pelaksanaan kegiatan edukasi dan sosialisasi, pembukaan rekening pelajar dan mahasiswa pada periode 1 Juli–15 Agustus 2022 mencapai sebanyak 82.876 rekening dengan nominal lebih dari Rp290 miliar.

“Pencapaian diatas merupakan sinergitas seluruh pihak terkait diperkuat dengan adanya arahan Gubenur Sumatera Utara dalam bentuk Surat Keputusan dan Surat Edaran terkait Satu Rekening Satu Pelajar,” ucap Yusup.

Masih kata Yusup, dalam rangka meningkatkan jumlah kepemilikan rekening pelajar secara nasional dan mendukung peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan, OJK telah menyusun program Satu Rekening Satu Pelajar atau disingkat dengan KEJAR.

Yusup juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Sumatera beserta jajaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, serta Lembaga Jasa Keuangan, sebagai salah satu wujud komitmen dan aktualisasi dukungan bersama dalam mendukung program nasional Pemerintah terkait upaya mencapai indeks inklusi keuangan yang ditetapkan sebesar 90% di tahun 2024, melalui peringatan Hari Indonesia Menabung yang telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia.

“Semoga apa yang kita laksanakan kali ini dapat menjadi langkah yang baik bagi upaya kita bersama untuk meningkatkan kesadaran menabung sejak dini, dalam rangka eningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ucapnya sembari berharap kegiatan KREASIMUDA dapat berjalan dengan lancar serta program KEJAR ini dapat berkontribusi positif, demi mendorong terwujudnya Sumatera Utara yang semakin maju, aman dan bermartabat.

Imbauan serupa juga disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Pemprovsu, Agus Tripriyono. Ia mengimbau agar pelajar, mahasiswa dan pemuda di seluruh Provinsi Sumatera Utara dapat turut serta dalam program Hari Indonesia Menabung dengan cara menumbuhkan budaya menabung sejak dini kepada anak-anak.

“Anak-anak yang menabung di Provinsi Sumatera Utara sudah melebihi target nasional sebesar 80%. Sekarang kita sudah mencapai 87 persen,”ungkap Agus.

Agus menambahkan usia anak -anak atau remaja memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Untuk itu anak-anak dan remaja sedapat mungkin waktunya diisi dengan hal-hal positif, bermanfaat dibarengi pedidikan agama.

“Budaya menabung sangat penting dimulai sejak dini agar dapat mendidik anak mampu mengendalikan dirinya, bersikap konstruktif serta belajar untuk dapat membelanjakan uang yang dimiliknya secara bijak. Pentingnya pendidikan kebiasaan menabung bermakna jauh lebih luas daripada sekedar menyisihkan uang menabung, namun juga mempersiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutur Agus. (Har)