FPRB DKI Jakarta terbentuk, LPB MUI : Diharapkan Mampu Meminimalisir Korban Terdampak

FAZ • Friday, 29 Jul 2022 - 23:22 WIB

Jakarta - Forum Pengurangan Resiko Bencana DKI Jakarta hadir sebagai bentuk keseriusan sejumlah lembaga-lembaga kemanusiaan dan penanggulangan bencana dalam mencegah dampak besar atas bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu di ibukota negara ini.

Presidium FPRB DKI Jakarta untuk pertama kalinya dibentuk. Pengurus pertama ini dipimpin oleh 5 anggota presidium mewakili dari sejumlah lembaga kemanusiaan diantaranya Dompet Dhuafa (Ahmad Lukman), Lembaga Penanggulangan Bencana MUI Pusat (Prof. Achmad Syahid), Palang Merah Indonesia DKI Jakarta (Angger Sutawijaya), Lembaga Penanggulangan Bencana  NU (Siti Mahwati) serta Squad (Yarqoni Rodi).

Dari kelima presidium, menurut Humas LPB MUI Lukman Azis Kurniawan telah terpilih Kordinator Presidium Ahmad Lukman dari Dompet Dhuafa.

" FPRB DKI sudah dinanti-nanti keberadaannya oleh lembaga-lembaga kemanusiaan di Jakarta. Kami berharap keberadaan forum ini mampu mengantisipasi dampak negatif yang mungkin timbul saat bencana datang di ibukota," tandas Lukman yang juga direktur eksekutif Lembaga Kemanusiaan Indonesia Care tersebut.

Salahsatu presidium, Prof. Dr. Achmad Syahid, M.Ag berharap sinergi lintas lembaga kemanusiaan yang dibangun bisa memperkuat penanganan resiko bencana di Ibukota.

" Kami mengidentifikasi bencana di ibukota yang terbesar adalah potensi kebakaran, banjir dan gempa. Masyarakat perlu di edukasi apa dan bagaimana bertindak bila bencana-bencana tersebut datang.  Sosialisasi pencegahan dan penanganan bencana akan diintensifkan baik melalui tatap muka dengan kelompok-kelompok masyarakat, kegiatan FGD, media mainstream, sosial media dan berbagai sarana komunikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat edukasi," imbuh Guru Besar Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

FPRB DKI Jakarta, lanjut Ahmad Syahid diharapkan juga bisa jadi jembatan komunikasi antara para pemangku kepentingan penanganan bencana dengan masyarakat guna meminimalisir jatuhnya korban bencana atau yang terdampak.