IA-ITB luncurkan Dua Hal Besar di W20 Summit Toba

ANP • Thursday, 21 Jul 2022 - 13:53 WIB

TOBA - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) ikut menyemarakkan kegiatan Women 20 (W20) Summit, acara berskala internasional yang dilaksanakan di Danau Toba. W20 Summit tahun ini dilaksanakan di Parapat, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara pada 19-21 Juli 2022.

Tidak tanggung-tanggung, pada acara ini, IA-ITB meluncurkan Tobaverse, yaitu suatu platform Metaverse Danau Toba yang memungkinkan semua pihak mengeksplor secara 3D kawasan Danau Toba. Tobaverse sendiri merupakan hasil kerjasama IA-ITB dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (PBODT) yang juga dibuat dalam rangka percepatan pembangunan kawasan wisata Danau Toba.

“Banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui platform Metaverse Danau Toba ini. Selain para peneliti bisa melihat lebih jelas susunan kontur baik di permukaan maupun di bawah permukaan, masyarakat dan pihak yang terkait dengan pembangunan juga bisa melakukan perancangan di atas kontur riil kawasan Danau Toba ini. Belum lagi berbagai permainan seperti halnya yang ada di game 3D bisa dimainkan di dalam Tobaverse ini,” ujar Gembong Primadjaja, Ketua Umum Pengurus Pusat IA-ITB.

Metaverse sendiri merupakan suatu teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual. Selain itu, metaverse identik dengan simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet. Tobaverse IA-ITB merupakan Metaverse dunia nyata Indonesia yang pertama kali diluncurkan di Indonesia. 

“Sebuah langkah nyata dan cepat yang kita kerjakan bersama antara BPODT dan IA-ITB. Kami senang bekerjasama dengan IA-ITB dimana tidak hanya ahli informatika saja yang bekerja dalam kegiatan ini, namun juga desainer, arsitek, sipil, dan juga ahli geologi ikut gotong-royong dalam kegiatan ini,” tambah Jimmy Panjaitan, Direktur Utama BPODT.

Tobaverse menggabungkan berbagai teknologi penginderaan sehingga mampu menghasilkan Metaverse yang tidak hanya dapat digunakan sebagai alat pemasaran, namun juga sebagai alat perancangan dan penelitian. Seperti diketahui bersama, Danau Toba merupakan incaran para peneliti kelas dunia. Hal ini disebabkan letusan besar yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu itu tercatat sebagai letusan terbesar selama 2 juta tahun terakhir. Oleh karena itu, berbagai struktur batuan yang tersembunyi di dalam bumi dapat dengan mudah dilihat di kawasan Danau Toba. 

Saat ini wilayah Danau Toba dan sekitarnya merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dari kalangan domestik maupun wisatawan dari manca negara. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan dalam rangka pengembangan sejarah dan ilmu pengetahuan Danau Toba. Tobaverse memiliki peran aktif dalam pengembangan dan pelestarian Geopark yang ada di Kawasan Danau Toba ini.

Melalui Tobaverse, kita juga dapat melihat berbagai simulasi iklim dan kondisi alam di Kawasan Danau Toba. Hal ini penting, mengingat kedalaman danau toba yang sangat beragam hingga mencapai 500m di bawah permukaan air. Selain itu, insiden kecelakaan kapal di Danau Toba juga cukup sering terjadi. Dengan adanya Tonaverse ini, parameter iklim dapat dimasukkan sehingga jalur lintasan kapal dapat disesuaikan dengan kondisi alam.

“Diperlukan partisipasi publik, upaya saling mendukung dan kontributif dalam pengembangan Tobaverse ini. Karena Tobaverse ini tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, namun juga edukasi dan eksplorasi alam Indonesia,” tegas Bubi Sutomo, Ketua Tim Metaverse IA-ITB.

W20 Summit sendiri dihadiri oleh delegasi-delegasi dari negara anggota 20, perwakilan kedutaan besar dan perwakilan dari berbagai asosiasi perempuan Internasional maupun nasional. Sejumlah pesohor juga dijadwalkan hadir dalam gelaran tersebut, seperti aktris Anne Hathaway, Melinda French, Ratu Yordania Rania Al-Abdullah hingga Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti.

Di W20 Summit ini IA-ITB juga meluncurkan Indonesia Women Center (IWC) yang akan dibuat di 22 negara. IWC ini sendiri merupakan sejenis Marketing Hub yang menghubungkan berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia dengan pasar dunia. “Melalui IWC, semua keperluan luar negeri dapat diperoleh di Indonesia, demikian juga para pengusaha dan profesional Indonesia dapat memasarkan produk dan jasanya dengan mudah di luar negeri. IWC ini juga merupakan legacy utama dari Indonesia sebagai Presidensi G20, karena IWC tidak hanya bersifat temporary seperti expo, namun cenderung permanen sehingga dapat dimanfaatkan secara terus menerus oleh masyarakat dunia terutama yang tergabung di keanggotaan G20,” imbuh Gembong Primadjaja. (ANP)