Peringatan Harkitnas, TGB: Mari Kita Perbanyak Perjumpaan

AKM • Saturday, 21 May 2022 - 14:30 WIB

Jakarta- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi momentum untuk mengoreksi diri. Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi mengingatkan untuk meneladani kembali semangat para pendiri bangsa.

"Mari kita perbanyak perjumpaan. Ikhtiar untuk Indonesia bukan hanya karena satu perjumpaan,” katanya, Jumat (20/5/2022) di acara Halalbihalal MNC Group 2022 dan Corporate Business Update.

TGB melanjutkan, dahulu tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Belanda, Mesir, sampai Makkah ketika kembali ke Indonesia, bertemu kemudian menggelorakan semangat yang sama.

"Ada visi yang sama untuk Indonesia,” sambungnya.

Hari kebangkitan nasional, ikhtiar untuk indonesia bukan hanya satu perjumpaan. Yang belajar di Belanda, di Kairo, di Makkah perjumpaan berdasar visi menggelorakan yang sama.

Doktor Ahli Tafsir Alquran ini pun tak setuju bila di tengah kehidupan berbangsa mengandalkan teriakan keras melalui mikrofon atau saling berbantah. Justru hal ini yang akan memunculkan noise (dengung) di ruang publik.

“Hanya riuh, bukan gagasan. Mari bangun perjumpaan,” tegasnya.

TGB pun sebelumnya mengutip kisah tentang halal bilhalal yang setiap usai lebaran digelar di Indonesia. Diawali dari keinginan salah satu ulama yaitu KH Wahab Hasbullah untuk mencairkan ketegangan.

Saat itu, usia Indonesia masih muda terjadi pemberontakan DI/TII maupun komunis. Faksi-faksi tegang dan saling tidak percaya.

"Kemudian diusulkanlah halal bihalal, semuanya dipertemukan. Esensinya menghilangkan kesulitan, mencairkan yang beku, dan melepaskan beban berat di pundak,” ucapnya.

Peringatan Harkitnas bertepatan dengan hari lahirnya Boedi Oetomo, di masa itu terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. 

Semangat Boedi Oetomo kemudian mendorong lahirnya berbagai organisasi yang turut berjuang di bidang politik diplomatis.(*)