Menko PMK Ingatkan Pengelola Wisata Utamakan Keselamatan Pengunjung

MUS • Sunday, 8 May 2022 - 18:56 WIB

Surabaya - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menjenguk korban ambrolnya seluncuran di Waterpark Kenjeran menyampaikan bahwa libur lebaran pada tahun ini menjadi puncak membludaknya tempat pariwisata dari serbuan para pengunjung. 

Oleh karena itu, Muhadjir menyampaikan bahwa pengelola tempat wisata khususnya terkait dengan wahana-wahana yang memiliki resiko harus dicek kesiapan dan kelayakannya sebelum beroperasi. 

"Tolong betul-betul dicek kondisi wahana yang dimiliki, ada resiko atau tidak, lalu dicek kalibrasinya, kemudian standart kelayakan operasional," kata Muhadjir saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Minggu (8/5/2022). 

Muhadjir melanjutkan, dia juga memberikan respon kepada pihak penjaga wahana supaya lebih maksimal dan tegas dalam melakukan pengawasan. 

Meski bukti dari kepolisian belum menunjukkan bahwa insiden naas itu diakibatkan kelebihan beban, Muhadjir menegaskan kepada pengelola wahana untuk taat dengan prosedur dan standartnya masing-masing. 

"Jangan sampai penggunaannya melampaui prosedur, apalagi wahana ini banyak anak-anak. Mereka pasti banyak ulah saat bermain jadi harus ketat dan tegas," jelasnya. 

Muhadjir berharap musibah ini menjadi terakhir kalinya di tempat wisata, karena pihak pemerintah menargetkan lebaran tahun ini menjadi titik balik dari kerangkeng pandemi. 

Titik balik itu, kata Muhadjir adalah dibukanya kembali ruang umum atau ruang publik salah satunya adalah tempat wisata. 

Dalam konfirmasinya, Muhadjir menyebut kondisi pasien yang ada di RS Dr Soetomo mengalami kondisi yang cukup serius, sehingga memerlukan tindak lanjut dan penanganan untuk dioperasi. 

Sedangkan di RS Soewandi kondisinya cukup baik dan sekitar empat orang sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. 

"Yang cukup berat kondisinya memang di sini (RS Dr Soetomo) tapi saya percaya bahwa penanganan dokter di sini akan maksimal dan mereka semua juga kompeten," pungkasnya. (Her)