Saudi Buka Haji, DPR Minta Optimalkan Kuota Jemaah Haji Indonesia

AKM • Tuesday, 12 Apr 2022 - 08:04 WIB

Jakarta- Pandemi Covid 19 selama 2 tahun terakhir membuat pelaksanaan Ibadah Haji di tanah suci Arab mengalami kendala. Namun pada tahum ini, Pemerintan Arab saudi mengumumkan remcana untuk kembali membuka ibadah haji bagi jamaaih dari luar negaranya.

Ketua DPR RI Puan Maharani merespons positif kabar pembukaan ibadah haji tahun 2022. Ia pun meminta agar Pemerintah memprioritaskan calon jemaah Haji Indonesia yang tertunda keberangkatannya tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

“DPR RI menyambut baik keputusan otoritas Arab Saudi yang kembali membuka ibadah haji tahun ini,” kata Puan, Senin (11/4/2022).

“Kami berharap Pemerintah mengoptimalkan kuota jemaah haji Indonesia, sehingga masyarakat yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi, tahun ini bisa menunaikan ibadah haji,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Calon jemaah yang direncanakan berangkat ke Tanah Suci adalah mereka yang ibadah hajinya tertunda tahun 2022 dan dibatasi usianya yakni di bawah 65 tahun. Alasannya adalah karena Arab Saudi melihat pandemi Covid-19 belum usai.

“Pendataan calon jemaah haji yang akan diberangkatkan harus dilakukan sejak dari sekarang meskipun belum diketahui berapa kuota yang diberikan Arab Saudi untuk Indonesia,” ungkap Puan.

Mantan Menko PMK tersebut juga meminta Pemerintah memastikan calon jemaah haji yang akan diberangkatkan telah mendapatkan vaksin yang diakui Arab Saudi. Puan kemudian menekankan agar infrastruktur protokol kesehatan calon jemaah haji dipersiapkan semaksimal mungkin.

“Mulai dari sebelum berangkat, saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, hingga kepulangan kembali jemaah ke Tanah Air,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puan meminta  agar biaya perjalanan ibadah haji segera ditetapkan. Untuk itu ia mengingatkan Pemerintah dan Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR segera melakukan pembahasan.

“Kita berharap agar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dapat seefisien mungkin sekalipun memang ada tambahan biaya untuk tes PCR,” tutup Puan.