Seniman dan Budayawan: Reog Ponorogo Milik Indonesia

MUS • Wednesday, 6 Apr 2022 - 13:10 WIB

Jakarta - Diam-diam, Malaysia ternyata mengincar kesenian tradisional reog ponorogo menjadi milik mereka. Hal itu diungkap Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, saat bertemu Bupati Ponorogo awal pekan ini. Agar Reog tak jatuh ke tangan Malaysia, muhadjir meminta pemkab ponorogo membantu menyiapkan data-data historis reog untuk memperkuat klaim Indonesia.

Seniman dan budayawan Reog Ponorogo, Hari Purnomo alias Mbah Pur mengatakan, saat ini seniman Reog di berbagai daerah sangat marah mendengar klaim Malaysia, yang akan mengajukan Reog ke Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO sebagai warisan tak benda milik mereka.

“Malaysia sudah 2 kali ini ingin merampas hak paten Reog Ponorogo, ini yang menjadi pemicu emosi besar-besaran terutama seniman Reog Ponorogo,” ungkap Mbah Pur.

Mbah Pur meminta pemerintah segera mengurus Reog agar lebih dulu masuk ICH UNESCO, sebagai warisan tak benda Indonesia. 

“Kami semua menekan pemerintah Bupati Ponorogo untuk segera mengurus atau segera mendaftarkan bahwa Reog Ponorogo sebagai warisan tak benda di ICH UNESCO yang harus Indonesia terlebih dahulu,” kata Mbah Pur kepada radio MNC Trijaya di Trijaya Hot Topic pagi, Rabu (6/3/2022). 

Lebih lanjut, Mbah Pur menjelaskan untuk membantu pemerintah para seniman sudah menyiapkan dokumen yang berisikan sejarah dan perangkat mengenai Reog Ponorogo. 

“Kami sudah menyiapkan dokumen-dokumen dari mulai asal usul terjadinya reog bahkan petilasannya juga ada yang namanya bantar angin dan juga Ponorogo memiliki dokumen tentang perangkat reog yang usianya sudah ratusan tahun. Dukungan ini untuk membuktikan tentang Reog yang asli ada di Indonesia,” jelasnya. 

Mbah Pur menjelaskan, bahwa Reog Ponorogo adalah milik Indonesia dan asli dari Ponorogo Jawa Timur.

“Reog Ponorogo milik kita, Reog Ponorogo milik Indonesia dan asli dari Ponorogo Jawa Timur, Hey orang-orang Malaysia jangan macam-macam dengan Warok Ponorogo awas tak ganyang,” pungkasnya. (Lif)