UNESCO akan Sidangkan Status Reog Ponorogo

ANP • Tuesday, 7 May 2024 - 19:13 WIB

JAKARTA - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menjadwalkan siding penentuan status kesenian budaya Reog Ponorogo masuk warisan budaya dunia, pada akhir 2024. Sebelumnya Pemerintah telah mendaftarkan kesenian ini ke UNESCO pada 2023. 

“Kami harap keputusannya melalui World Heritage Committee (WHC) UNESCO. Mereka akan sidang di Agustus atau September 2024, dan ini akan diputuskan apakah Reog menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia,” kata Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Budaya Kemenko PMK, Andre Notohamijoyo dalam acara Deputi Meet the Press di Jakarta, Senin (6/5/2024). 

Andre mengatakan, status Reog Ponorogo masih tertahan saat ini. Hal itu karena Indonesia mengusulkan tiga warisan budaya yang tahun ini masih akan dibahas UNESCO. 

“Ada tiga warisan budaya yang diusulkan Indonesia di UNESCO saat ini yang dibahas di 2024 menunggu keputusan UNESCO. Pertama Reog Ponorogo, kedua adalah Kolintang, dan ketiga Kebaya,” ujarnya.

Andre menjelaskan, alat musik kolintang merupakan pengajuan bersama antara negara Indonesia dengan Afrika. Sementara pengajuan kebaya ke UNESCO, kata Andre, merupakan gabungan dari lima negara. 

“Kebaya sebetulnya merupakan join nomination dari lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand. Join nomination ini ditambah dengan Reog dan Kolintang, jadi tiga warisan itu yang saat ini jadi target capaian Indonesia di UNESCO," ujarnya.

Sebelumnya, pada 2023, sidang WHC UNESCO meresmikan jamu sebagai warisan budaya dunia. Jamu menjadi warisan budaya tak benda dari Indonesia ke-13 yang masuk dalam daftar UNESCO.