Yogya - Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta dan Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta mengenalkan terapi kesehatan sembari berwisata di hutan bernama Wanagama Forest Healing.

Forest Healing merupakan kegiatan wisata sekaligus terapi dengan merasakan atmosfer hutan dan alam yang tersedia di Hutan Wanagama serta menikmati berbagai panganan khas Gunungkidul.

“Forest healing dengan mengoptimalkan manfaat hutan, mengajarkan kita bernafas dan menyediakan sarana untuk menghirup udara segar,” ucap Direktur Utama RSA UGM, Darwito.

Acara ini diisi dengan berbagai aktivitas seperti touring sepeda motor, cycling, walking to the jungle/ jalan santai, dan trail run di antara pepohonan. Melalui kegiatan ini, RSA UGM juga turut melestarikan Hutan Wanagama melalui aktivitas penanaman poho serta pelepasan satwa burung dan ikan.

Darwito menjelaskan bahwa hutan memiliki fungsi salah satunya untuk menunjang kesehatan. Forest healing, terangnya, erat kaitannya dengan kegiatan rumah sakit, yaitu rehabilitasi medis, misalnya terapi dengan berjalan di hutan.  

“Contohnya orang terapi dengan berjalan di hutan. Hal ini dapat bermanfaat bagi penyembuhan psikologis dan fisioterapis,” paparnya.

Kegiatan ini sendiri diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian HUT RSA UGM ke-10, dan diikuti pimpinan serta civitas hospitalia RSA UGM, Tim Wanagama, juga tamu undangan dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.

“Karyawan RSA UGM yang mengikuti kegiatan forest healing ini diharapkan  pikirannya menjadi jernih dan menghilangkan stress,” kata Darwito.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut melalui kolaborasi antara Fakultas Kehutanan dengan RSA UGM.

“Dalam waktu tidak lama lagi akan terbentuk program forest healing yang tentunya akan menjadi kebanggaan kami, sehingga hutan pun bisa ikut menyehatkan warga,” ucapnya.