Kolaborasi Apik Pengelolaan Program JKN-KIS, Angkat Trofi Penghargaan Internasional

ANP • Tuesday, 22 Feb 2022 - 21:31 WIB

Denpasar – BPJS Kesehatan kembali meraih penghargaan dari asosiasi jaminan sosial internasional, International Social Security Association (ISSA) dalam ISSA Good Practice Award 2021. BPJS memperoleh penghargaan tertinggi untuk kawasan Asia Pasifik. BPJS Kesehatan juga memperoleh 3 penghargaan dalam kategori Certificates of Merit with Special Mention, 11 penghargaan untuk Certificates of Merit, dan 3 penghargaan kategori Attestations.

“Raihan penghargaan ini memacu kami BPJS Kesehatan beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja lebih keras, terus berinovasi dan berkolaborasi serta menjaga agar pengelolaan JKN-KIS dapat terus berkesinambungan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bersinergi dan berkolaborasi apik dan membangun ekosistem JKN yang kuat dan mumpuni demi mencapai Universal Health Coverage (UHC)," ujar di Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, setelah menerima penghargaan tersebut secara daring, Selasa (22/02). 

ISSA Good Practice Award merupakan penghargaan yang diselenggarakan setiap tahun berkaitan dengan good practice atau berbagi pengalaman yang telah dilakukan oleh institusi penyelenggara jaminan sosial anggota ISSA. Dalam konteks ISSA, good practice didefinisikan sebagai sebuah pengalaman, aktivitas, pengukuran, proses, program, proyek, atau teknologi yang diimplementasikan oleh organisasi jaminan sosial dengan tujuan perbaikan kapasitas administratif dan operasional, dan/atau efisiensi dan efektivitas  pelaksanaan program.

Jumlah keikutsertaan ISSA Good Practice Award 2021 adalah 168 tulisan yang berasal dari 30 anggota di 19 negara. Hasil dari ISSA Good Practice Award 2021 menyatakan bahwa BPJS Kesehatan menjadi pemenang di Kawasan Asia Pasifik atas penulisan Managing and governing National Health Security Programme in single payer scheme Integrated service solutions to achieve universal health coverage.

“Pengalaman Program JKN-KIS selama 8 tahun, yang mengolaborasi banyak pihak mulai dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, lembaga-lembaga pengawasan, fasilitas kesehatan, perbankan, yang melahirkan sebuah ekosistem JKN yang kuat menjadi satu ekosistem JKN, tentu bukan hal yang mudah untuk diraih. Tanpa ada komitmen bersama, hal tersebut tidak akan terwujud,” tambah Ghufron. 

Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden ISSA, Marcelo Caetano kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, secara daring dalam acara Virtual Social Security Forum (VSSF) for Asia and the Pacific. 

18 penghargaan yang diberikan ISSA kepada  BPJS Kesehatan tersebut diberikan berkat inovasi yang dilaksanakan dan terus disempurnakan dalam melaksanakan  Program JKN selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Penghargaan itu mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan. Ditambah berbagai inovasi layanan akibat pandemi Covid-19.

Berikut ini Penghargaan ISSA untuk BPJS Kesehatan :

The ISSA Good Practice Award for Asia and the Pacific 2021 (Penghargaan Tertinggi) : Managing and governing National Health Security Programme in single payer scheme Integrated service solutions to achieve universal health coverage 3 Certificates of Merit with Special Mention 

1. An effective approach to increase contribution collection from informal sector 

2. BPJS Kesehatan’s active role in responding to the COVID-19 pandemic Actions to provide excellent service to members during the pandemic and assist the Government in dealing with COVID-19 

3. Integrated information and communication technology for traffic accidents in social security   

11 Certificates of Merit 

1. Audit follow-up monitoring system for good governance 

2. Auto-debit without a bank account to collect contributions Increasing collections from informal sector members 

3. Automated data monitoring solution to increase contribution collection and compliance 

4. Developing an online pharmacy system for more efficient billing and drugs delivery 

5. Digital health system in primary care 

6. Expanding membership coverage to Indonesia’s village officials 

7. Improvement of risk profile reliability as basis for formulating organizational strategic risks and risk-based budgeting 

8. Machine learning and big data: Supporting decision-making on fraud detection 

9. Relationship officer to extend coverage of formal workers 

10. Simplification and accessibility of administrative services, information and feedback during the COVID-19 pandemic 

11. Strengthening primary care in treating refraction disorders Improving access and financial efficiency in eye care   

3 Attestations 

1. Cross-field synergy in inspection and compliance enforcement in the formal sector 

2. Digitizing archives: An e-governance implementation in Indonesia 

3. Strategic alliance digital monitoring system. (ANP)