Dunia Melihat UMKM Indonesia Untuk Perkuat Ekonomi Hijau 

ANP • Friday, 28 Jan 2022 - 18:58 WIB

Jakarta – Pertemuan sejumlah filantrofi dunia di Bali pada April 2022, yang akan membahas berbagai isu salah satunya UMKM adalah momentum bagi Indonesia untuk mempercepat UMKM unggul dan mendunia. 

“Pertemuan itu adalah kesempatan Indonesia untuk mengambil manfaat guna menjalin kemitraan yang lebih luas,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Jumat (28/01/2022). 

MenKopUKM menegaskan Indonesia memiliki potensi besar yang menjadi daya tarik bagi berbagai negara dan organisasi dunia termasuk para filantrofi untuk menjalin kemitraan.  Sebab, dalam berbagai kajian menunjukkan trend ekonomi dunia akan bergeser dari ekonomi berbasis ekstraksi sumber daya alam ke ekonomi hijau yang berkelanjutan. Adapun, UMKM Indonesia memiliki modalitas besar untuk memimpin pergeseran ekonomi di masa depan tersebut. 

“Indonesia dipandang strategis dalam masa depan ekonomi dunia karena kita memiliki generasi muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk, keragaman sumber daya alam di darat dan laut yang kaya, pasar yang luas dengan potensi ekonomi digital yang sangat besar serta berbagai praktik baik pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat,” kata MenKopUKM. 

Berbagai kegiatan Internasional yang berlangsung di Indonesia sepanjang tahun ini menjadi peluang untuk optimalisasi tersebut, yakni kepemimpinan Indonesia dalam Forum G20, MotoGP di Mandalika, dan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), KTT-APEC-ASEAN 2022. 

“Kita berkepentingan dengan berbagai forum dan pertemuan internasional yang berlangsung di Indonesia untuk mengakselerasi dan menaikkan akses pelaku UMKM terhadap pembiayaan, pasar dan kemitraan yang lebih luas,” tegas MenKopUKM. 

Menteri Teten mengatakan  sejumlah  peluang  dimiliki Indonesia, yakni populasi anak muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk (BPS, 2020). Sebanyak 73 persen anak muda Indonesia ternyata berminat berwirausaha (SMERU, 2021). Generasi muda  akan terus didorong untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur muda yang produktif dan kompetitif. 

Ekonomi digital  Indonesia terus bertumbuh.  Tahun 2021 nilai transaksi e-commerce sekitar Rp395 triliun dan akan terus meningkat. Diprediksi nilai ekonomi digital akan mencapai US$146 miliar atau sekitar Rp2.100 triliun di tahun 2025. 

Dukungan pembiayaan untuk sektor UMKM yang dialokasikan pemerintah semakin besar.  Plafon KUR  ditingkatkan menjadi Rp373,17 triliun, dengan dengan pemberian subsidi bunga 3 persen selama 6 bulan. 

MenKopUKM mengatakan agenda KemenKopUKM tahun 2022 adalah pemulihan dan tranformasi UMKM nasional. Untuk itu, sebanyak 70 persen program prioritas KemenkopUKM tahun 2022 langsung menyasar anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan usaha yang ramah lingkungan berbasis keunggulan lokal.  

Agenda itu didukung oleh survey yang dilakukan oleh KemenKopUKM bahwa sekitar 95% UMKM tertarik dengan gagasan praktik usaha ramah lingkungan dan  90% tertarik untuk melakukan praktik usaha inklusif. UMKM milik perempuan pun menunjukkan dukungan besar untuk praktik usaha ramah lingkungan dan inklusif.  

“Trend pemulihan ini menjadi momentum Indonesia melakukan percepatan pengembangan UMKM Nasional untuk semakin mendunia dengan memanfaatkan perubahan paradigma ekonomi dunia dan berbagai forum internasional yang berlangsung di Indonesia,” kata MenkopUKM. (ANP)