Percepatan Atasi Stunting Melalui Sektor Pendidikan

ANP • Thursday, 27 Jan 2022 - 23:15 WIB

Jakarta - Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Food and Nutrition (RECFON) terus mendorong program percepatan pengentasan stunting sebagai Prioritas Nasional (PN), khususnya melalui kontribusi sektor pendidikan.

Direktur SEAMEO RECFON, Muchtaruddin Mansyur mengatakan, dalam program pengentasan stunting, sektor pendidikan berperan penting melalui edukasi gizi terhadap komunitas pendidikan termasuk orang tua dalam kaitan pendidikan keluarga.

“Satuan Pendidikan merupakan wahana strategis untuk menjangkau kelompok-kelompok usia yang penting dalam mengatasi masalah gizi,“ tegasnya di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 SEAMEO RECFON, di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Menurut dia, peran penting satuan Pendidikan dalam memberikan edukasi gizi merupakan bagian penting pencegahan stunting dan masalah gizi lainnya.

“Pendekatan ini sekaligus merupakan upaya pencegahan agar tidak terlahir lagi bayi dengan resiko stunting, mitigasi efek stunting dan masalah gizi lainnya,” imbuh dia.

Di hari ulang tahunnya yang ke-11, SEAMEO RECFON menyelenggarakan webinar nasional dan peluncuran materi edukasi gizi dengan tema “Kontribusi Sektor Pendidikan dalam Konvergensi Pengentasan Masalah Gizi dan Stunting di Indonesia”. Tercatat, ada 5 materi edukasi gizi yang diluncurkan, yakni Modul Anakku Sehat dan Cerdas dengan Metode PJJ, E-book Stunting dan Tembakau, Kumpulan Praktik Baik Pelaksanaan Program Gizi untuk Prestasi (Nutrition Goes to School/NGTS) di Tingkat Sekolah dan Madrasah di Indonesia Kurikulum Pelatihan Tata Laksana Gizi Masyarakat bagi Tenaga Pelaksana Gizi di Puskesmas beserta Modul Pelatihannya, Kurikulum Pelatihan Keamanan Pangan dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) beserta Modul Pelatihannya. Seluruh buku tersebut dapat diakses di www.seameo-recfon.org.

Peringatan HUT ke-11 SEAMEO RECFON mengusung tema utama “Sustaining Good Nutrition for All Amidst Covid-19 Pandemic”. Tema ini sejalan dengan kehadiran SEAMEO RECFON yang secara konsisten telah melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana strategis dan target yang ditetapkan dan sejalan dengan kebijakan pada tingkat regional melalui SEAMEO Council dan kebijakan nasional melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan di Sekretariat Wakil Presiden RI, Suprayoga Hadi, MSP menegaskan, Pemerintah Indonesia akan terus fokus menuntaskan stunting meski dihadapkan pada keterbatasan akibat pandemi Covid-19. 

Hal ini dikarenakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kunci untuk mengentaskan kemiskinan.

"Kami tidak akan setengah-setengah dalam menuntaskan persoalan Stunting ini. Segala daya upaya akan kami kerahkan untuk menurunkan angka stunting ke level 14 persen di tahun 2024 mendatang," tegasnya.

Suprayoga menyebut stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas, yang dampak ke depannya menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatakan kemiskinan serta kesenjangan di tingkat negara.

“Stunting harus segera diatasi. Apalagi mulai 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Jika tidak ditangani dengan baik, maka akan menjadi ancaman besar bagi bonus demografi tersebut. Indonesia harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya bonus demografi itu," katanya. (ANP)