Tingkatkan Daya Saing, Ditjen Vokasi Dorong Calon Mahasiswa Pilih Sarjana Terapan-D4

AKM • Tuesday, 14 Dec 2021 - 22:44 WIB

Jakarta- Peningkatan kualitas pendidikan vokasi di masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Salah satu cara yang digunakan adalah dengan peningkatan program studi D3 untuk menjadi D4 atau sarjana terapan.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan, calon mahasiswa tak usah ragu masuk ke D4. Meskipun masa studi D4 lebih lama dibanding D3 dan terkait biaya mahal bisa dikomunikasikan antara pihak kampus dan mahasiswa

"Kemudian yang perlu disadarkan visi mahasiswa itu tambah satu tahun di D4 kan daya lompatnya lebih jauh setelah lulus," terang Wikan dalam webinar peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan, secara daring, Jakarta, Selasa (14/12).

Wikan menilai hal ini lebih menguntungkan dibandingkan jika mahasiswa lulusan D3 harus mengambil lagi kuliah D4. Hal ini Bisa saja berdampak dengan  biaya kuliahnya yang akan lebih mahal.

“Kuliahnya bisa empat semesterkan, per semester Uang Kuliah Tunggalnya bisa lima juta, belum biaya hidup dan biaya lain," terang Wikan.

Lulusan D4 pun kata dia akan lebih baik di dunia kerja dibanding dengan lulusan D3. Lulusan D4 menurutnya, bisa langsung masuk dunia kerja tanpa mengambil studi lanjutan.

"Jadi ibarat anak panah tambah setahun ada inves tambahan. Lepas nanti adek-adek lulus langsung masuk dunia kerja," tutur Wikan.

Wikan berharap, PTV maupun mahasiswa dan masyarakat secara bersama-sama mau mendukung program peningkatan dari D3 ke jenjang sarjana terapan tersebut. 

“Program sarjama terapam lebih memiliki daya jual baik pada industri maupun mahasiswa baru,” tegasnya.

Diisisi lain, Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Henri Tambunan menyatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Arah kebijakan vokasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri.

"Perguruan tinggi vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan unggul sesuai kebutuhan dunia kerja,” ujar Henri.

Menurut Henri, ciri vokasi adalah link and match dengan dunia industri. Proyek based learning sebagai implementasi. 

“Link and match antara dunia usaha dunia industri sangat dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan berkualitas," tutur Henri