Berdayakan Santri Untuk Hasilkan Produk Furnitur Kualitas Ekspor

ANP • Saturday, 13 Nov 2021 - 17:17 WIB

Salatiga - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi langkah CV L'Ambiance, salah satu perusahaan furnitur dan kerajinan Indonesia berorientasi ekspor, yang menerapkan Community Development Model. "Ini bisa kita jadikan Role Model untuk diterapkan di daerah lain," ungkap Teten, saat meninjau pabrik furnitur L'Ambiance di daerah Susukan, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (12/11).

Dalam model tersebut, L'Ambiance kerjasama dengan koperasi, pondok pesantren (santri), hingga komunitas-komunitas pemuda, terutama di daerah terpencil, untuk dididik dan dibina memproduksi furnitur berkualitas ekspor.

"Disini, L'Ambiance berperan juga sebagai offtaker dari produk yang sudah dihasilkan para santri dan pemuda lainnya. Termasuk melakukan pendampingan proses produksi hingga finishing," kata Teten.

Bahkan, lanjut MenKopUKM, model L'Ambiance bisa dikembangkan menjadi inkubator bisnis yang mampu melahirkan jiwa kewirausahaan. "Bisa menghasilkan enterpreneur-enterpreneur baru yang tangguh dan berkualitas," tandas Teten.

Oleh karena itu, MenKopUKM menekankan bahwa para santri dan pemuda di L'Ambiance untuk segera mendirikan koperasi. "Pasarnya sudah ada, offtaker ada, tinggal mereka berkoperasi agar mendapat tambahan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM," imbuh Teten.

Di samping itu, Teten pun berharap di daerah-daerah lain bermunculan para Movement Leader seperti yang dilakukan L'Ambiance di Salatiga. "Sekarang saatnya memproduksi yang memiliki nilai daya saing global," tegas MenKopUKM.

Pasar Eropa

Dalam kesempatan yang sama, pemilik dan Direktur CV L’Ambiance Edi Suwito menyebutkan bahwa setiap gelombang pelatihan bisa merekrut sekitar 50 santri atau pemuda. Ke depan, jumlah peserta akan ditingkatkan menjadi 100 orang.

"Kita membina mereka dari sisi proses produksi, hingga menampung hasil produknya atau offtaker. Saya berharap pasca pelatihan, mereka bisa mengembangkannya secara mandiri di tempatnya masing-masing," kata Edi.

Edi menambahkan, saat ini perusahaan furnitur yang dipimpinnya sedang melatih puluhan santri dari berbagai  pesantren di Jawa Tengah untuk memproduksi berbagai jenis mebel berkualitas ekspor.

"Mereka juga mampu menggunakan peralatan dan mesin modern untuk memproduksi berbagai produk berkualitas, sesuai dengan selera dan permintaan konsumen ekspor," ungkap Edi.

Berbagai jenis produk mebel yang diproduksi para santri peserta pelatihan produksi furnitur di CV L'ambiance Salatiga siap diluncurkan ke pasaran ekspor untuk memenuhi permintaan konsumen di kawasan Eropa.  

Disampaikan Edi, program pemberdayaan santri ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama para pengasuh pesantren. Saat ini, sudah ada beberapa pesantren yang mendaftarkan santrinya untuk mengikuti program ini yang akan digelar tahun depan. 

Menurut Edi, mereka dibimbing para instruktur handal dan berpengalaman, juga berada di bawah pengawasan lembaga quality control yang secara intens dan ketat menjaga kualitas produk. "Sehingga, kendati produk ditangani santri yang sedang mengikuti pelatihan kualitasnya tetap terjaga dan terjamin," pungkas Edi. (ANP)