Jakarta - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dimulai pada bulan September. Hal ini membuat setiap sekolah harus memiliki persiapan yang matang.

Lewat wawancara dengan Radio Trijaya, Rabu (25/8/2021), Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu Mohammad Zahri sudah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dengan baik.

“Kami sudah siap dari sisi psikologis, infrastruktur, dan guru, karyawan yang sudah 80%  divaksinasi,” ucap Zahri.

Zahri juga menjelaskan bahwa 80% dari orang tua murid menginginkan anaknya untuk PTM, karena dinilai pembelajaran daring ini seperti pembelajaran daring darurat dan belum ada persiapan. Meskipun banyak orang tua murid yang setuju dengan adanya PTM, tetapi harus tetap ada surat yang ditandatangani oleh orang tua murid terkait pelaksanaan PTM mendatang.

“Sudah menjadi kewajiban wali murid untuk menandatangani sebuah surat mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah,” ungkap Zahri

Menurut Zahri, dalam keberlangsungan PTM mendatang, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan, antara lain: masalah protokol kesehatan dan fokus kepada upaya pembentukan kepribadian yaitu akhlak dan karakter.

“Hal ini dapat menjadi pembelajaran untuk anak-anak karena ke depannya mereka akan berada dalam dua dunia, nyata, dan cyber.”

Dalam pelaksanaan PTM mendatang, sekolah harus dapat berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, petugas kesehatan, petugas keamanan, selain itu sekolah juga tidak boleh lengah apalagi lalai dengan segala hal yang akan terjadi, serta harus ada keterbukaan antara wali murid dan pihak sekolah.

“Tetap memberikan perhatian kalau ada kejadian harus ada solusinya, tidak ada yg saling menyalahkan,” tutup Zahri.