Prostitusi Online di Apartemen, P3RSI: Disebabkan Tak Adanya Pengamanan Ketat

FAZ • Friday, 7 May 2021 - 14:56 WIB

Jakarta - Anggota Dewan Penasehat Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI), John Keliduan mengungkapkan, P3RSI sudah berusaha semaksimal mungkin melalukan pengawasan di apartemen-apartemen yang dijadikan sebagai tempat prostitusi online.

P3RSI memberi binaan, petunjuk dan arahan kepada pihak RT, security serta agen-agen yang ada di tower apartemen agar memberi pengamanan ketat terhadap prostitusi online yang dilakukan di apartemen. Meski aturan menyewa apartemen harus di atas 3 bulan, tetapi banyak agen-agen yang mencari keuntungan dengan menyewakan unit dengan bayaran harian.

Hal ini dikarenakan pihak agen sudah mengetahui sejumlah cara bagaimana prostitusi online bisa masuk ke apartemen dan rumah susun (rusun), seperti pintu-pintu di apartemen, sehingga bisa masuk melalui tempat parkir mobil, karena tidak bisa dideteksi jika naik lift ke titik yang dituju.

"Kami juga sudah berusaha memasang dan memantau melalui cctv, tetapi mereka lebih cerdas dan memang sudah profesional juga, tetapi kita berusaha semaksimal mungkin dengan adanya pengawasan yang ketat ini ya Insya Allah makin mengurangi kegiatan-kegiatan mereka," kata John dalam program Polemik Trijaya "Waspada, Indonesia Darurat Prostitusi Online", Kamis (6/5/2021).

Ia menambahkan, tidak ada kepastian hukum yang diberikan kepada para agen, jika melanggar peraturan, dengan menyewakan unit harian. Pelaku prostitusi online bisa masuk ke apartemen, karena sudah hafal dengan pintu-pintu masuk menuju apartemen, yang tidak terjangkau pengamanan ketat. John memberi contoh basement parkir mobil. Meski ada security namun mereka tidak dapat menanyakan siapa dan tujuan apa, karena tidak memiliki dasar untuk menanyakan kepada pengunjung.

"Para agen kan bisa saja mereka 'nyebut ini keluarga dia, saudara dia. Kalau ditindak larinya ke HAM juga. Saya minta mungkin perlu ada pernyataan kerjasama dengan pihak yang berwajib, dan kami selaku P3RSI diikutsertakan juga, sehingga kalau ada ciri-ciri yang dianggap mencurigakan, kami bisa laporkan," ujarnya.

John Keliduan selaku Anggota Dewan P3RSI berpesan, penyuluhan terhadap prostitusi online tetap terus dijalankan dan pihak kepolisian agar memasang spanduk-spanduk di wilayah apartemen maupun rumah susun, yang menyatakan, prostitusi sudah 'bergerak', para penghuni dimohon tetap menjaga keamanan dan kenyamanan.