Baterai Kapal Selam Terbatas, Pencarian KRI Nanggala Berkejaran dengan Waktu

MUS • Thursday, 22 Apr 2021 - 10:39 WIB

Jakarta – Upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/04/2021) dini hari masih terus dilakukan. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Julius Widjojono menyebut, beberapa KRI masih melakukan upaya pencarian terhadap KRI nanggala 402 yang tenggelam.

“Untuk update sampai hari ini, beberapa KRI terlibat dalam pencarian seperti KRI Re Martadinata, KRI Ngurah Rai, dan KRI Diponegoro. nanti siang Panglima TNI akan on board di KRI Dokter Soeharso untuk memantau jalannya proses pencarian,” ungkap Julius saat diwawancara dalam program Trijaya Hot Topic pagi edisi Kamis, (22/04/2021).

Julius mengaku, dalam proses pencarian KRI Nanggala ini, pihaknya mengacu kepada tumpahan minyak untuk mengetahui lokasi kemungkinan kapal tenggelam.

“Kita mengacu pada tumpahan minyak yang terdeteksi saat pengamatan udara di lautan, tempat KRI Nanggala terakhir terlihat,” tutur Julius.

Ia mengakui, pencarian KRI Nanggala berkejaran dengan waktu, karena operasional kapal selam di bawah laut tergantung pada baterai. Sedangkan kapasitas baterai di Nanggala, relative terbatas.

Diduga Berhubungan Dengan Usia Kapal

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi menilai, usia KRI Nanggala 402 yang telah mencapai 40 tahun bisa mempengaruhi kinerja kapal.

“Seperti yang telah dikatakan TNI Angkatan Laut, bahwa kapal ini telah berusia 40 tahun, jadi menurut saya usia yang sudah cukup tua ini bisa mempengaruhi kinerja kapal,” ujar Rusdi. Apalagi perawatan kapal tua, justru semakin mahal setiap tahunnya.

“Mungkin karena semakin mahal, perawatan kapal yang semakin tua, maka akhirnya agak berkurang perawatan KRI Nanggala ini. Karena seperti yang kita ketahui kita memiliki keterbatasan anggaran,” tutup Rusdi. (Kuh)