Anies Baswedan: Rawat Demokrasi dengan Kesetaraan

MUS • Friday, 9 Apr 2021 - 23:04 WIB

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan bahwa pihak berwenang harus mampu merawat iklim demokrasi. Hal ini karena demokrasi membutuhkan komitmen yang kuat, nilai keterbukaan, toleransi dan ruang untuk perbedaan. Semua ini hanya mampu dijamin oleh pemegang kewenangan dengan kebijakan publik yang menumbuhkan perasaan setara di antara semua pihak.

“Jika pemegang kewenangan gagal merawat demokrasi, kehidupan masyarakat akan jauh lebih tidak tenang, tidak teduh dan tidak damai,” ujar Anies dalam acara Mimbar Demokrasi yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI di Jakarta, Jumat (9/4).

Anies menjelaskan bahwa menjaga iklim demokrasi dengan benar adalah dengan cara mendengar dan merespon setiap aspirasi rakyat. Setiap aspirasi harus direspon dengan tata krama yang benar. Pandangan yang berbeda harus dihargai sebagai sebuah suara legitimate dari rakyat. Sehingga, menurut Anies, hal ini dapat menumbuhkan perasaan setara bagi semua pihak. 

“Mana aspirasi yang direspon tentu ada banyak yang dipertimbangkan. Tetapi, ruang untuk aspirasi tersebut terbuka. Kita juga harus menyadari bahwa kebijakan dan politik itu seringkali membawa unsur perasaan. Karena itu kita harus menjaga dialog dan tukar pikiran tetap tenang, teduh dan damai” ujar Anies.

Selain itu, demokrasi harus menumbuhkan partisipasi dari semua pihak. Hal tersebut dicontohkan dengan pengambilan keputusan, mulai dari tingkat RT/RW, semuanya dengan melakukan rembug/musyawarah dan interaksi langsung dengan masyarakat. 

“Harapannya, itu akan membuat tidak ada aspirasi yang mampet. Problem-problem dapat direspon dengan cepat dan perasaan kesetaraan dapat ditumbuhkan, ujar Anies.

Menurut Anies, wujud dari upaya merawat demokrasi bisa dilihat dari upaya Pemprov DKI menghadirkan ruang publik yang setara. Anies mencontohkan pada pembangunan transportasi umum dan taman, yang menurutnya, dapat menumbuhkan perasaan setara bagi seluruh warganya. Hal ini akan berdampak pada tumbuhnya kota yang demokratis.

“Kita melihat transportasi tidak sebagai alat pemindah badan, tetapi alat penumbuh kesetaraan. Tidak ada umum dan VIP. Semua mendapatkan fasilitas yang nyaman tanpa memandang latar belakang. Begitu juga pada taman, semua orang dengan strata ekonomi maupun sosial dapat berkumpul di sana tanpa ada sekat,” ujar mantan Mendiknas tersebut.

Bagi Anies, transportasi umum secara tidak langsung menumbuhkan perasaan setara bagi seluruh warganya. Hal ini akan berdampak pada tumbuhnya kota yang demokratis, yang akhirnya dapat menumbuhkan perasaan kebangsaan.

Terakhir, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI akan terus menjamin iklim demokrasi tetap hidup.

“Tugas kami di Jakarta adalah memastikan agar ini berjalan terus, sehingga kita dapat menjaga agar iklim demokrasi dan iklim kesetaraan tetap hidup, dengan kebijakan-kebijakan yang kami implementasikan,” ujar Anies.