Ketua Umum PBNU Ditunjuk Komisaris PT KAI, Ini penjelasannya 

AKM • Thursday, 4 Mar 2021 - 16:22 WIB

Jakarta- Penunjukan Ketua umum PBNU Said Aqil Siroj  sebagai Komisaris Utama PT KAI menimbulkan opini beragam.  Juru Bicara Said Aqil Siroj, Muchamad Nabil Haroen menyampaikan  sejumlah hal kepada publik terkait penunjukan teraebut:

1. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj bukan tipikal orang yang mencari jabatan. Beliau sudah punya kegiatan yang publik ketahui, mengurus pesantren, NU dan merawat ummat. Kiprah Kiai Said tidak lagi diragukan, gagasan dan pemikirannya juga ditunggu publik.

2. Kiai Said merupakan manajer handal. Selama puluhan tahun, Kiai Said mengabdi di NU dan pesantren. Beliau telah menjadi Ketua Umum PBNU selama dua periode, yang banyak membawa kemajuan dalam hal tata kelola dan manajerial. Kiai Said juga mengkader banyak sekali professional, intelektual muda, politisi muda, baik di internal Nahdlatul Ulama maupun kaum muslim Indonesia secara luas. 

3. Selain itu, Kiai Said juga sebelumnya menjadi komisaris di beberapa perusahaan. Jadi, menjadi Komisaris bukan hal yang baru bagi beliau. Kiai Said sangat paham tata kelola perusahaan, sekaligus beliu tipikal manusia pembelajar. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal kapabilitas. Kiai Said juga berkomitmen menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Bahwa, beliau akan berpihak dan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk ekonomi kewargaan, melalui PT KAI.

4. Selama ini, Kiai Said dikenal orang yang sangat gigih dalam menjaga keutuhan NKRI. Kiai Said berada di barisan pertama melawan pihak-pihak yang mengancam keamanan negara. Bahkan, Kiai Said juga sering mengkritik pemerintah, jika terlalu condong kepada kelompok oligarki. Publik juga masih sangat ingat, Kiai Said sering mengkritik ketimpangan ekonomi, dan menyeru agar para pengusaha-pengusaha dan sekaligus juga pemerintah untuk merangkul warga miskin dan pengusaha kecil. 

5. Penunjukan Kiai Said sebagai Komisaris Utama PT KAI, tidak mengubah kritik beliau kepada pemerintah. Kiai Said tetap akan kritis, terutama atas hal-hal yang dianggap menyimpang dari kemaslahatan public (mashlahah ‘ammah). Kritik-kritik Kiai Said jelas bertumpu kepada kaidah yang jelas, yakni kaidah-kaidah Islam dalam hal untuk membangun kesejahteraan publik. Sebaliknya, Kiai Said juga akan mendukung pemerintah dalam program-program yang membela rakyat kecil dan public secara umum. Sesuai kaidah, tasharruful imam ‘ala ar-raiyyah manuthun bil mashlahah, kebijakan para pemimpin seharusnya bertumpu kepada kemaslahatan publik). 

6. Kiai Said juga berkomitmen bahwa gaji sebagai Komisaris PT KAI akan digunakan untuk sedekah. Tentu saja, Kiai Said selama ini juga getol mengkampanyekan filantropi, di antaranya melalui NUCare-Lazisnu.