Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Dorong Diploma Jadi Sarjana Terapan

AKM • Saturday, 30 Jan 2021 - 23:39 WIB

Jakarta -,Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berusaha meningkatkan kualitas  pendidikan Vokasi.
 Salah satu hal yang terus di dorong  adalah dengan mengupayakan peningkatan program diploma vokasi menjadi Sarjana.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mendorong agar program studi diploma tiga ditingkatkan menjadi diploma empat atau sarjana terapan.

“Kami mendorong agar seluruh program studi diploma tiga, baik di Politeknik maupun sekolah vokasi ditingkatkan menjadi diploma empat atau sarjana terapan. Memang tidak wajib, terserah Politeknik atau sekolah vokasi bersangkutan,” ujar Wikan dalam webinar dengan tema  “Sukses Masa Depan Melalui Sarjana Terapan” melalui daring  di Jakarta, Sabtu ( 29/1)

Wikan menambahkan dorongan meningkatkan jenjang diploma tiga ke jenjang sarjana terapan bertujuan untuk mendapatkan input yang baik. Selama ini, program diploma tiga hanya dilirik oleh calon mahasiswa yang gagal masuk program sarjana.

“Ayo kita naikkan menjadi sarjana terapan, kita butuh input yang benar-benar passion pada pendidikan vokasi. Bukan yang gagal masuk perguruan tinggi akademis lalu mengambil diploma tiga,” kata Wikan.

Perbedaan antara sarjana terapan dengan sarjana akademis adalah lebih banyak pada praktik, yang mana pada program studi sarjana terapan 60 persen adalah praktik dan 40 persen teori. Beda dengan sarjana akademis yang lebih banyak teori.

Dia menambahkan calon mahasiswa harus mengerti betul bagaimana kemampuan dirinya. Jika kemampuan dirinya lebih banyak berhubungan dengan kemampuan analitikal, disarankan masuk perguruan tinggi akademis. Sementara jika lebih banyak kemampuan di bidang teknis disarankan untuk ke perguruan tinggi vokasi.

Wikan menambahkan pihaknya juga menggabungkan SMK dengan program D2, yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang bersifat teknik.

"Caranya dengan memperbanyak lulusan program diploma dua,” katanya.

Menurut Wikan, pendidikan vokasi mempersiapkan lulusan sesuai kebutuhan dunia industri.

 “Kita harus masak yang diminta dunia industri. Misalkan saja yang diminta nasi pecel, ya kita harus masak nasi pecel. Bukan malah memasak yang lainnya. Meskipun sudah ada ijazah, ada ujiannya, tapi kalau tidak sesuai kebutuhan indutri ya percuma,”  katanya. (AKM)