BPPTKG Lakukan Validasi Jarak Luncur Awan Panas Guguran Merapi Gunakan Drone di Kali Boyong

MUS • Friday, 29 Jan 2021 - 14:36 WIB

Yogyakarta - Sejak memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 lalu hingga saat ini, aktivitas Gunung Merapi terhitung masih tinggi.

Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya awan panas guguran sejak 7 Januari 2021. Bahkan pada Rabu (27/1) kejadian awan panas guguran mencapai 52 kali. Jarak luncur awan panas diperkirakan sejauh 3 km dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.

Untuk memastikan jarak luncur awan panas tersebut, BPPTKG menerbangkan drone untuk mengambil foto udara di alur Kali Boyong. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan “Hasil foto udara menunjukkan jarak luncur awanpanas pada 27 Januari 2021 mencapai 3,5 km untuk jarak miring atau 3,2 km jika dihitung jarak horizontal.”

“Jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 km dari puncak Gunung Merapi”, tambahnya.

Hanik juga menyebut bahwa awanpanas masih berpotensi terjadi di Gunung Merapi. Daerah yang berpotensi bahaya awanpanas guguran dan guguran lava adalah alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.

“BPPTKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera kami tinjau kembali,” tutupnya. (Ron)