Tiga Jurus UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

MUS • Monday, 14 Dec 2020 - 22:08 WIB

Jakarta - Gencarnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi UMKM untuk bertahan di masa pandemi covid-19, seharusnya dibarengi dengan pertanggung jawaban moral dari pemerintah maupun swasta, yang biasanya dalam bentuk CSR melalui training pengelolaan keuangan.

"Edukasi soal akuntansi khususnya sektor UMKM via tutor/mentor perlu dikedepankan, agar mereka mampu mengelola arus kas. Mengingat akuntansi intinya kan menjaga aset perusahaan dalam jangka panjang," ujar konsultan akuntasi dan manajemen, Temy Setiawan, di Jakarta, Senin (14/12/2020)

Temy yang juga penulis 11 buku dengan judul "Mahir Akuntansi" menjelaskan, ada tiga hal penting yang harus disadari pengusaha, terutama pelaku UMKM, dalam membangun roda usahanya agar bertahan dan berkembang. Yakni pengelolaan investasi, pengelolaan akuntansi, dan pengelolaan arus kas (cash flow). Bagi perusahaan skala besar, tiga hal penting ini memiliki sub divisi masing-masing, beda halnya dengan UMKM.

Bisnis yang makin dinamis dan juga pandemi covid-19, menuntut adanya pemahaman terhadap dunia keuangan dan akuntansi yang lebih mendalam. Di sisi lain, peranan akuntansi tidak hanya sekedar mencari untung rugi, namun lebih dari itu.

"Apalagi kita ketahui selama pandemi, selain korporasi raksasa sektor UMKM paling terdampak," kata Temy di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Bahkan menurut data, Kementerian Koperasi dan UKM hingga oktober 2020 secara khusus telah mengalokasikan stimulus sebagai "vitamin" sebesar Rp123,46 triliun untuk mendongkrak sektor UMKM melalui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Sekali lagi Temy menekankan pentingnya peran pemerintah mendorong peran tutor keuangan dan akuntansi, sehingga pelaku UMKM bisa mengatur keuangan, kreatif dan mampu memanfaatkan peluang untuk berinvestasi demi bertahan di tengah persaingan usaha yang saat ini kiat sengit.

"Sekarang banyak pertanyaan dari generasi milenial yang getol berwirausaha, akuntansi itu penting gak sih? Jawaban saya sih singkat saja, ya sangat penting. Karena yang namanya kegiatan bisnis gak pernah mati!” pungkas Temy. (Mus)