Vaksin Tiba di Indonesia, MUI: Perlu Diapresiasi

MUS • Saturday, 12 Dec 2020 - 16:58 WIB

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi terhadap pemerintah dalam meriset dan mendatangkan vaksin Covid-19 ke Indonesia. MUI menilai ini merupakan sebuah bentuk Ikhtiar yang dilakukan di masa Pandemi.

"Untuk level komitmen perlu diapresiasi," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, pada diskusi Polemik Trijaya Sabtu, (12/12/2020).

Apresiasi yang MUI sampaikan ini berkaitan dengan usaha pemerintah dalam mencari vaksin, baik dengan cara riset untuk produksi sendiri, maupun mendatangkan vaksin dari berbagai negara.

Dalam hal ini MUI sebagai badan yang melabelkan mutu halal pada suatu produk, bisa saja memperbolehkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, jika ternyata didalamnya ada kandungan zat yang tidak halal.
Dalam hal sertifikasi MUI tidak melihat hanya dari segi kehalalannya, tetapi juga dari aspek keamanannya.

"Karena ini satu kesatuan halal dan toyib. Toyib itu terkaitan aspek keamaan dan keselamatan. Jangan sampai kemudian bisa jadi dari sisi "ingredient" halal tetapi dia tidak aman maka tidak boleh digunakan. Maka ini satu kesatuan dalam satu tarikan nafas halalan toyyiban," ujar Asrorun Niam.

Dengan ini MUI juga meluruskan bahwa penggunaan vaksin yang mengandung bahan tidak halal bukan karena semata-mata desakan untuk segera dilakukan vaksinasi, melainkan untuk sebuah tujuan yang besar bagi negara.

"Artinya menentukan kedaruratan itu sangat kondisional, melihat kondisi faktualnya," tutup Asrorun Niam. (Han)