Peran Bioteknologi Wujudkan Varietas Unggul

FAZ • Tuesday, 8 Dec 2020 - 08:57 WIB

Bogor - Meningkatnya jumlah penduduk, berkurangnya luasan lahan pertanian, ancaman perubahan iklim, dan meningkatnya resiko penyakit, adalah tantangan-tantangan yang harus dihadapi saat ini.

“Peningkatan produksi pertanian baik melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, serta penggunaan bibit unggul tanaman dengan daya hasil tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan iklim, tahan penyakit maupun kandungan nutrisi tinggi, diharapkan mampu menjawab pemenuhan kebutuhan pangan,” ungkap plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Yan Rianto.

Dirinya menegaskan, LIPI memiliki komitmen tinggi untuk mendukung program prioritas riset nasional (PRN) tahun 2020-2024 salah satunya dalam bidang pangan.

Saat ini LIPI tengah melakukan revitalisasi infrastruktur riset diantaranya yaitu pembangunan Laboratorium Genomik dan Fasilitas Greenhouse untuk mendukung riset-riset bidang Bioteknologi pertanian dalam menghasilkan bibit-bibit unggul baru.

Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing peneliti dalam menghasilkan riset-riset berkelas dunia.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Puspita Lisdiyanti menyampaikan bahwa bibit unggul baru tanaman secara tradisional dapat diperoleh melalui proses seleksi dari variasi di alam.

"Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi terkini, persilangan sifat hingga proses pemuliaan atau perakitan bibit unggul tanaman sekarang ini secara cepat dan presisi menjadi mungkin untuk dilakukan. Teridentifikasinya gen-gen penting, serta munculnya teknik rekayasa genetika melalui transformasi genetik dan bahkan genome editing menempatkan bioteknologi sebagai alat strategis dalam pemuliaan tanaman,” tegasnya.

Puspita berharap, dengan diselenggarakan seminar ini diharapkan para peserta dapat meningkatkan wawasan dan memaksimalkan pertanian melalui pemanfaatan bioteknologi.

"Hal ini mencakup pengetahuan mengenai konsep dalam pemuliaan tanaman seperti pemanfaatan marka molekuler hingga teknologi terkini yaitu genome editing. Selain itu yang tidak kalah penting adalah terkait perkembangan regulasi pada proses hilirisasi dari produk bioteknologi dan upaya menggandeng stakeholder terkait yang akan menggunakan bibit-bibit unggul hasil pemuliaan ini,” jelas Puspita.

Ketua Kelompok Penelitian Bioteknologi Tanaman, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Ahmad Fathoni menambahkan saat ini di kelompok penelitian bioteknologi tanaman terdapat beberapa kegiatan riset yang mendukung PRN Pangan.

"Untuk tahun 2020 ini, di tim kami ada beberapa kegiatan bertemakan PRN antara lain padi, cabai, bawang merah dan bawang putih dimana pendanaannya bersumber dari internal LIPI dan juga ekternal dari LPDP. Tentunya kami siap untuk berkolaborasi agar hasil riset tim nnti dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun industri terkait,” tambah Fathoni.