CIMB Niaga Laporkan Laba Bersih Konsolidasi Rp1,9 Triliun pada 9 Bulan Pertama 2020

Mus • Friday, 6 Nov 2020 - 16:47 WIB

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga atau “Bank”; IDX: BNGA), hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,9 triliun pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2020 (“9M20”), menghasilkan earnings per share Rp74,79.

“Menyusul berbagai program stimulus dari pemerintah dan bank sentral serta adanya relaksasi untuk mengatasi dampak COVID-19 di dalam negeri pada kuartal ketiga 2020, indikator ekonomi terbaru telah menunjukkan sejumlah tanda perbaikan. Meski demikian, prospek pemulihan ekonomi masih menantang. Dalam masa ini, kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan.

Tigor menambahkan CIMB Niaga memiliki prioritas untuk meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan.

"Likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama kami, dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan keuangan dan perekonomian ke depan,” lanjutnya.

Capital Adequacy Ratio (“CAR”) CIMB Niaga tercatat baik sebesar 20,88% per 30 September 2020.

Dengan total aset mencapai Rp281,7 triliun per 30 September 2020, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (“DPK”) tercatat sebesar Rp211,9 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,31%. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6% Y-o-Y dan 16,6% Y-o-Y, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.

Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp180,9 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 4,1% Y-o-Y. “Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) kami tumbuh 7,9% Y-o-Y, sementara Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) meningkat sebesar 7,0% Y-o-Y,” kata Tigor.

“Kami terus memperkuat platform digital banking kami yang inovatif, OCTO Mobile, dengan mengusung tagline baru “Banyak Bisanya, Bisa Semaunya”. Dirancang layaknya Super App, OCTO Mobile menjadi one stop mobile financial solution yang dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah kini dan nanti pada setiap fase kehidupan. OCTO Mobile juga disiapkan sebagai aplikasi yang bisa melayani dan disesuaikan dengan preferensi nasabah,” kata Tigor. 

Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (“UUS”) CIMB Niaga (“CIMB Niaga Syariah”) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,6 triliun (+4,7% Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp35,1 triliun (+32,0% Y-o-Y) per 30 September 2020.

“Kami fokus pada percepatan strategi Forward 23+ khususnya customer journey, digitalisasi, meningkatkan produktivitas, dan mencari peluang-peluang baru di tengah pandemi COVID-19. Kami juga senantiasa mendukung seluruh upaya pemerintah untuk membangkitkan perekonomian nasional,” Tigor menambahkan.

CIMB Niaga juga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 September 2020, 93,7% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (“ATM”), dan Rekening Ponsel.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya untuk meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 446 jaringan kantor (termasuk 27 Mobile Branch dan 34 Digital Lounge). Per 30 September 2020, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 4.488 ATM, 278.181 Electronic Data Capture (“EDC & QR”), dan 922 Cash Deposit dan Recycle Machines.
(mus)