Pertumbuhan Ekonomi Q3 Minus 3,49%, Indonesia Resmi Resesi!

Mus • Thursday, 5 Nov 2020 - 11:33 WIB

Jakarta – Seperti sudah diduga sebelumnya, Indonesia resmi memasuki resesi ekonomi, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut.

Hari ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan Produk Domestik Bruto Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. 

"Dengan posisi ini kalau kita bandingkan posisi kuartal III 2019 maka posisi pertumbuhan Indonesia secara tahunan masih mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020, Kamis (5/11).

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada kuartal III-2020. Namun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cummulative-to-cummulative/CtC) adalah -2,03%.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam triwulan-triwulan mendatang. Perekonomian beberapa negara mitra dagang Indonesia pada triwulan III masih terkontraksi, tetapi tidak sedalam triwulan II," lanjut Suhariyanto.