Pendekatan Kecukupan Pangan dengan Permakultur

FAZ • Saturday, 31 Oct 2020 - 14:34 WIB

Jakarta - Food and Agriculture Organization (FAO) dan MNC Trijaya menggelar live webinar dengan tajuk "Food Heroes Day". Acara ini diadakan untuk menghargai kerja para pahlawan pangan juga dalam rangka memperingati World Food Day 2020 dan Hari Jadi FAO ke 75 tahun.

Salah satu pembicara webinar tersebut, Krisna Waworuntu, anggota Bumi Langit Institute, menyampaikan mengenai metode Permakultur. Permakultur adalah bagaimana membuat sebuah budaya untuk mengurus kehidupan sebagai manusia. Permakultur lahir dan dirangkum dari tradisi di Indonesia, Afrika, dari orang Australia dan dibuat menjadi sesuatu yang lebih dapat diolah.

Krisna menjelaskan, pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat sekitar terutama di daerah Bali adalah bagaimana untuk hidup bersama alam dan meniru pola alam untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan.

"Jadinya, bagaimana kita mulai memenuhi apa yg kita butuhkan tapi juga orang di sekeliling kita dan itu sebenarnya dasarnya dari bagaimana kita bertani, beternak, memproduksi pangan, dan segala halnya, itu yang menjadi dasarnya," ujar Krisna dalam webinar Food Heroes Day, Sabtu (31/10/2020).

Dia menegaskan, Permakultur tidak hanya membahas mengenai pangan atau seputar hidup saja, melainkan juga terkait kehidupan di dunia secara luas.

"Jadi, permakultur itu sebenarnya kita membahas hidup, bukan hanya satu bidang tapi bagaimana semuanya menyatu dalam satu sistem bagaikan bumi," ucapnya.