KJRI San Francisco Gelar Pameran Dagang Virtual 

Mus • Sunday, 16 Aug 2020 - 10:53 WIB

San Fransisco, Amerika Serikat - Demi menjaga kepentingan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri berupaya memaksimalkan peran sentral di kawasan Indo-Pacific, salah satunya adalah dengan meningkatkan posisi Indonesia menjadi lebih strategis didalam struktur Global Value Chains (GVCs), khususnya bagi negara-negara yang memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
 
Untuk mempromosikan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo serta dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-75, pada 13 Agustus 2020 Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco telah menyelenggarakan kegiatan online “Indonesia Virtual Fest” melalui aplikasi Zoom dan Youtube.
 
KJRI San Francisco bekerja sama dengan Kantor Wali Kota San Francisco dan Global SF, yaitu organisasi nirlaba yang berfokus pada perdagangan internasional dan pengembangan investasi untuk perusahaan asing.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia yang telah diimpor oleh 10 (sepuluh) perusahaan di Amerika Serikat dan dipasarkan secara online. Kesepuluh perusahaan ini bergerak di segmentasi pasar bisnis eceran (retail) maupun grosir (wholesale). Kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka networking dan kesempatan berbisnis bagi para partisipan.
 
Kesepuluh perusahaan yang berasal dari 3 (tiga) negara bagian yaitu California Utara, Oregon, dan Montana, adalah Beaneka Coffee, Pagi Coffee Merchants, dan Belift Coffee yang memasarkan produk kopi spesialti, Harendong Organic Tea Estate dan Lake Missoula Tea Company yang memasarkan produk teh spesialti, Nuts+Nuts USA, Tofurky, dan The Tropical Kitchen yang memasarkan berbagai produk makanan, Selamat Design yang membawa produk furnitur, dan Indosole yang memasarkan produk alas kaki. Founder dari perusahaan-perusahaan ini terdiri dari baik masyarakat dan Diaspora Indonesia maupun warga Amerika.
 
Indonesia Virtual Fest dibuka oleh Konsul Jenderal RI-San Francisco, Simon D.I. Soekarno, yang dalam sambutannya menyampaikan keinginannya untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia kepada masyarakat AS.
 
“Kami ingin berbagi tentang berbagai komoditas dan produk terbaik yang dapat ditawarkan Indonesia kepada komunitas global. Kami yakin masyarakat di AS akan menikmati produk Indonesia karena kualitas serta keunikannya," katanya.
 
Dalam sambutannya, Mark Chandler, Direktur Perdagangan Internasional Kantor Wali kota San Francisco menyampaikan “Kegiatan ini merupakan terobosan terbaru di kota kami. Pameran dagang secara virtual adalah cara yang cukup inventif untuk dicoba dalam melakukan promosi di masa pandemi. Apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas program yang inovatif ini.”
 
Sementara itu, Laura Jenkins, Direktur Kemitraan Global SF, juga menyatakan “Kami akan terus mendukung hubungan bisnis antara Indonesia dan San Francisco Bay Area. Saya menerima pesan sepanjang hari dari para peserta serta kolega yang antusias untuk terhubung dengan perusahaan Indonesia secara langsung paska COVID!”

Kegiatan pameran dibagi menjadi (3) tiga sesi sesuai dengan kategori produk. Sesi pertama diisi oleh bisnis yang menjual produk kopi dan teh spesialti yaitu Beaneka Coffee, Pagi Coffee Merchants, Belift Coffee, Harendong Organic Tea Estate dan Lake Missoula Tea Company.
 
Pada sesi selanjutnya pameran diisi oleh bisnis produk yang menjual makanan Indonesia seperti Nuts+Nuts USA, Tofurky, dan the Tropical Kitchen. Di sesi kedua, para vendor tidak hanya mendemonstrasikan produknya secara virtual namun juga berbagi tanggapannya mengenai produk-produk Indonesia. Salah satunya disampaikan oleh Seth Tibbot, warga Amerika pendiri perusahaan makanan vegetarian “Tofurky” yang memproduksi tempe sebagai salah satu produknya.
 
“Tempe semakin populer di AS, pertumbuhan penjualan tempe mencapai 40% pada tahun 2020 dan menjadikannya salah satu dari 10 subkategori daging beku alternatif teratas di supermarket konvensional AS. Tempe merupakan produk serbaguna sehingga dan dapat digunakan untuk berbagai makanan seperti sushi, burger, taco atau bahkan untuk topping dessert,"  ucap Tibbot.
 
Sesi terakhir pameran menampilkan bisnis furnitur yaitu Selamat Designs dan produk alas kaki yaitu Indosole.
 
Kegiatan ini disaksikan oleh lebih dari 400 audiens yang terdiri dari beberapa Konsul Jenderal negara sahabat di San Francisco (Jepang, Filipina, Viet Nam, Ukraina, Georgia), wakil dari berbagai Kamar Dagang di Sacramento, San Francisco, dan Portland, para pelaku bisnis lokal dan komunitas Indonesia dari berbagai wilayah di AS (California, Oregon, New York, Georgia, DC, Virginia, Alberta, Illinois, Texas, Massachusetts, Washington State, Florida, Pennsylvania) dan Indonesia.
 
Indonesia Virtual Fest mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan dan audiens. Kegiatan pameran virtual ini merupakan suatu terobosan penting mengingat intensitas pemasaran produk sudah tidak terbatas dengan kegiatan promosi secara fisik.
 
Fusion tempe dalam hidangan taco mendapatkam tanggapan yang positif dari Perwakilan Konsulat Jenderal Meksiko, Francisco Guzman. “Pameran dagang virtual ini luar biasa. Kami mencatat dan akan mencoba menggunakan tempe pada makanan-makanan Meksiko.”
 
Pada tahun 2019, total perdagangan RI - AS mencapai USD 27,1 miliar. Sekitar 11.84% atau sebesar USD 3.21 miliar dari nilai tersebut masuk melalui 5 pelabuhan AS di wilayah kerja KJRI San Francisco yaitu San Francisco di California, Seattle di Washington, Columbia-Snake di Oregon, Great-Falls di Montana, dan Anchorage di Alaska. Beberapa produk unggulan Indonesia yang masuk ke wilayah kerja KJRI San Francisco meliputi pakaian jadi, mesin, furnitur, dan kopi. (Mus)