Kenali Potensi Desa, Kemendikbud Gelar Lomba Cerita Budaya

AKM • Friday, 14 Aug 2020 - 14:28 WIB

Jakarta –  Desa merupakan bagian  yang menyatu dalam proses pembangunan yang merata dari berbagai sektor. Banyak potensi yang dimiliki desa sebagai central utama lahirnya ekosistem kebudayaan di tengah masyarakat yang terus berkembang. Untuk itu, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan akan menggelar Program Desa Pemajuan Kebudayaan. Program Desa Pemajuan Kebudayaan akan dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan, yaitu: Bincang Santai Seri Temukenali Budaya Desaku, Lomba Cerita Budaya Desaku, dan Pendampingan Pengembangan Potensi Masyarakat Desa di Bidang Kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan bahwa Program Desa Pemajuan Kebudayaan bertujuan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki desa, sehingga masyarakat dapat mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan melalui penguatan ekosistem budayanya.  

“Harapan kami ke depannya program ini dapat menjadi pintu masuk untuk  perangkat desa dalam membuat kebijakan desa yang berbasis kebudayaan. Saat ini adalah momen yang tepat untuk kita kembali ke desa, menguatkan ketahanan budaya desa sebagai mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Hilmar dalam Taklimat Media Lomba Cerita Budaya secara virtual, Jum’at (14/08/2020).

Desa-desa menyimpan kekayaan budaya lokal yang perlu digali kembali, dilestarikan dan diwariskan. Desa memiliki cerita sejarah, objek pemajuan kebudayaan, dan cagar budaya, namun seringkali hanya menjadi penonton.

“Desa adalah kekuatan kita yang paling kecil. Ketika budaya desa maju, maka Indonesia akan maju juga karena kebudayaan nasional adalah kumpulan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di desa, menyatu menjadi Indonesia,” ujar Hilmar.

Disisi lain, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Prof. Melani Budianta mengatakan bahwa budaya setempat lahir sebagai upaya manusia untuk bersinergi dengan alam lingkungannya dan hidup berkelanjutan atas pengelolaan alam lingkungannya.

“Menata relasi sosial antar warga untuk menghindari konflik, untuk menjaga kekerabatan, kerukunan, kerjasama dan memecahkan masalah bersama membuat inovasi atau kreatifitas untuk membuat hidup bersama menjadi lebih indah dan lebih bermakna; membuat strategi adaptasi dan solusi terhadap perubahan zaman; membangun spritualitas (keserasian dengan pencipta, alam ciptaan dan semesta), dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang,”

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawan menyampaikan bahwa program ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan ekosistem budaya di desa demi tercapaikan Pemajuan Kebudayaan di berbagai lapisan masyarakat.

“Salah satu rangkaian kegiatan Desa Pemajuan Kebudayaan adalah menggali potensi desa yang diwujudkan dalam  Lomba Cerita Budaya Desaku, sebagai langkah awal untuk Kementerian dapat memetakan potensi yang ada di masyarakat. Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 8 Agustus sampai 10 September 2020,” jelasnya.

Peserta lomba adalah komunitas atau kelompok yang berada di desa. Komunitas atau kelompok inilah yang diharapkan menjadi penggerak di masing-masing desa untuk bersama-sama dengan seluruh warga desa mempertahankan rasa memiliki akan budaya lokal, kemudian melestarikannya untuk generasi selanjutnya dengan cara mengembangkan dan memanfaatkannya.

Sesuai dengan syarat dan ketentuan lomba, peserta diminta untuk mengirimkan tiga jenis karya yang merupakan satu kesatuan saling mendukung, yaitu narasi yang dilengkapi foto dan video Ketiga karya ini di kemudian hari akan menjadi data kekayaan budaya desa yang nantinya akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan. Video Cerita Budaya Desaku yang diunggah peserta ke youtube menjadi bukti eksistensi suatu kebudayaan desa yang dapat menjadi media pewaris ke genasi penerus ataupun sebagai salah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki suatu desa.

Dalam lomba ini akan dipilih 30 desa terbaik yang akan selanjutnya dilakukan pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat desa di bidang kebudayaan, dan di tahun mendatang program ini akan diperluas kembali. Untuk mengikuti lomba ini dapat langsung mengunjungi laman desabudaya.kemdikbud.go.id. Syarat dan ketentuan lomba, serta pengiriman karya dapat dijumpai pada laman tersebut. (AKM)