Sidang Tahunan MPR RI Harus Berdampak Secara Luas Bagi Maayarakat.

AKM • Monday, 20 Jul 2020 - 20:32 WIB

Jakarta - Parlemen secara rutin menggelar sidang  tahunan MPR, sidang bersama DPR dan DPD dalam rangka  peringatan  HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya. Masyarakat secara beragam menanggapi dan memberikan respon terhadap acara rutin tahunan tersebut.

Anggota MPR RI Fraksi PAN Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, M.Hum, M.A berharap, Sidang Tahunan (ST) MPR RI yang akan degelar pada 14 Agustus 2020 mendatang, diharapkan berdampak pada kesejahteraan rakyat. Kalau tidak, maka harus ada evaluasi agar pemerintah mendengarkan seluruh aspirasi rakyat untuk perbaikan-perbaikan ke depan.

“Kalau hanya mendengar pidato (laporan kerja) oleh Presiden RI, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI dan Ketua DPD RI, tapi tak ada evaluasi untuk perbaikan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maka tak akan bermanfaat bagi rakyat,” kata Saleh dalam Dialog Empat Pilar MPR RI dengan tema “ Efektifitas Sidang Tahunan MPR RI” di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (20/7/2020). 

Oleh karenanya, lanjut Saleh, dalam ST MPR RI yang terdiri dari laporan kerja terkait pengeloaan negara dalam setahun terakhir ini, kalau monolog, tanpa evaluasi terhadap kinerja pemerintah, MPR RI, DPR RI dan DPD RI maka hanya terkesan lomba pidato.

“Jadi, ST MPR RI itu bisa menjelaskan soal defisit anggaran untuk Covid-19 yang lebih 3 persen, bantuan sosial yang tidak merata akibat data yang tidak beres, anggaran Kemenkes RI yang Rp75 triliun, tapi baru dicairkan Rp25,7 triliun dan sebagainya,” bebernya.

Lanjutnya, bahwa pidato itu hanya mengacu pada visi dan misi presiden, bukan GBHN. Karena itu, kemudian lahir gagasan untuk menghidupkan kembali garis-garis besar haluan negara, semacam GBHN.

Saleh mengharalkan agar Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) itu perlu amandemen UUD NRI 1945.

“Sekarang ini acuannya adalah undang-undang pembangunan yang 5 tahun.Jadi undang-undang berencana, arahnya ke sana, karena itu, ini menjadi evaluasi kita semua dan kita boleh memberikan kritik apapun, terutama media,” pungkasnya. (AKM)