Puan Minta BPK Audit Penggunaan Dana Penanganan Covid 19

AKM • Tuesday, 30 Jun 2020 - 18:10 WIB


Jakarta- Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan BPK RI terhadap pengelolaan pertanggung jawaban keuangan negara Tahun Anggaran 2020 dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, transparan dan akuntabel. Hal ini karena menurut Puan,  seluruh kementerian dan Lembaga melakukan refocusing dan realokasi terhadap anggaran tahun 2020 untuk membantu penanganan covid 19.

“Pandemi Covid-19 telah menciptakan ancaman nyata bagi keselamatan rakyat, ancaman terhadap sosial ekonomi dan sistem keuangan. Saat ini Pemerintah fokus dengan Pemulihan Ekonomi untuk menggerakan  kembali mesin ekonomi nasional dan percepatan pemulihan Covid-19 dengan sumber pendanaan menggunakan APBN,” Papar Puan saat menerima kedatangan Pimpinan BPK dalam rangka Konsultasi antara Pimpinan DPR RI dengan Pimpinan BPK RI di Jakarta, Selasa (30/6).

Menurut Puan, hal ini menjadi tantangan bagi BPK untuk memastikan agar penggunaan APBN ini sesuai dengan tujuan pemulihan ekonomi.

"Kita tahu bahwa dampak Pandemi Covid-19 sangat besar terhadap pengelolaan keuangan negara, oleh karena itu perlu kesamaan sense of crisis antara BPKP dan BPK dalam mengawal dana penanganan Covid-19 dan memastikan akuntabilitas anggaran belanja Covid-19 sesuai dengan peruntukannya." tuturnya.

Lebih lanjut Puan menjabarkan dalam kondisi extra ordinary penanganan Covid-19 perlu langkah-langkah cepat namun terukur. 

"Karena itu DPR mengharapkan agar BPK memitigasi penggunaan dana penanganan Covid-19 dan dampaknya agar transparan dan akuntabel dan digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat." sambung Puan.

Karena itu DPR RI mendorong BPK untuk mengambil langkah-langkah mitigasi risiko agar pengelolaan dana penanganan Covid-19 lebih memenuhi prinsip efektifitas, transparan, akuntabel dan kepatutan. 

"DPR RI mendukung BPK mengambil langkah-langkah strategis dalam membangun komunikasi bersama stakeholder untuk menciptakan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel." tandas politisi PDI Perjuangan ini. ( AKM)