Program Prioritas Kemenhub Tahun 2021

AKM • Tuesday, 23 Jun 2020 - 15:46 WIB

Jakarta-  Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.  Kementerian Perhubungan dalam rapat yang digelar secra virtual dan fisik ini menyampaikan  garis besar proyek prioritas pada tahun 2021. Budi menjelaskan, ada beberapa proyek prioritas Kemenhub yang terbagi dalam sektor transportasi perkeretaapian, transportasi laut, transportasi darat, transportasi udara, pembangunan transportasi Jabodetabek hingga pengembangan kapasitas SDM.

"Di sektor transportasi perkeretaapian diantaranya pembangunan jalur KA di Makasar-Pare Pare, jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, lalu KA Bandara NYIA Kulonprogo dan sebagainya," jelas Menhub Budi secara virtual kepada anggota Komisi V DPR.

Budi Karya menjelaskan, secara rinci, di sektor perkeretaapian, terdapat 20 proyek prioritas termasuk pembangunan jalur KA di Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Sumatera Selatan, lalu penyediaan subsidi perintis KA hingga pembangunan fasilitas operasional perkeretaapian seperti jalur emplasemen dan sistem persinyalan. Nilainya berkisar Rp 12,1 miliar hingga Rp 518,3 miliar.

“Untuk sektor transportasi darat, menurut Budi, terdapat 8 proyek prioritas termasuk penyelenggaraan keperintisan angkutan jalan dan penyebrangan dengan nilai Rp 635 miliar lalu subsidi angkutan umum masal perkotaan (Buy The Service) di 9 kota yaitu Medan, Palembang, Surakarta, Yogyakarta, Denpasar, Bandung, Semarang, Makassar dan Surabaya senilai Rp 500 miliar. Lalu pembangunan terminal di wilayah perbatasan antar negara, pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, revitalisasi terminal tipe A di 18 lokasi hingga pembangunan 7 unit kapal penyebrangan perintis,” jelasnya.

Sedangkan, untuk sektor transportasi laut, menurut Budi,  terdapat 7 proyek prioritas termasuk penyelenggaraan angkutan laut perintis, tol laut dan ternak, pembangunan pelabuhan dan pembangunan fasilitas keselamatan dan keamanan. Nilai proyeknya berkisar antara Rp 76,61 miliar hingga Rp 1,76 triliun.

“Untuk sektor transportasi udara, terdapat 7 proyek prioritas termasuk pengembangan bandara di daerah terisolir, pengembangan bandara Ibu Kota Negara (IKN) APT Pranoto-Samarinda senilai Rp 113,968 miliar, penyediaan layanan jembatan udara dengan memberi subsidi angkutan udara perintis penumpang, kargo dan  BBM di Papua, Sulawesi dan Kalimantan hingga pembangunan bandara baru,’ kata Budi

Budi menjelaskan, untuk pembangunan bandara baru masih sesuai RPJMN 2020-2024. “Ngloram, Pahuwato, Bolaang Mongandow, Banggai laut, Sobaham, Murung Raya, Mandailing Natal, Nabire Biru, Sibaru Fak-Fak dan Rokot Baru dengan nilai Rp 1,13 triliun,"  papar Budi.

Budi menambahkan, untuk pengembangan transportasi Jabodetabek, terdapat 7 proyek prioritas diantaranya pembangunan terminal tipe A, subsidi angkutan perkotaan di wilayah Jabodetabek, hingga pembangunan fasilitas integrasi stasiun ke terminal. Nilainya berkisar Rp 1,7 miliar hingga Rp 64,993 miliar. ‘Untuk pengembangan kapasitas SDM, terdapat 3 proyek prioritas yaitu diklat vokasi pendidikan, diklat pemberdayaan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan saran dan prasarana penunjang diklat di 7 lokasi kampus UPT BPSDM Perhubungan. Nilainya berkisar Rp 179,5 miliar hingga Rp 935 miliar,” pungkasnya. (AKM).