KKP Siap Datangkan Investor untuk Pengembangan Perikanan Budidaya di Daerah BKSU

ANP • Friday, 12 Jun 2020 - 14:52 WIB

GORONTALO - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk menarik investasi masuk ke daerah Badan Kerja Sama Utara-Utara. Investasi tersebut khususnya di bidang perikanan budidaya. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dalan keterangannya usai bertemu dengan Gubernur Gorontalo dan sejumlah Bupati yang tergabung dalan Badan Kerjasama Utara Utara (BKSU) di Gorontalo. Kamis (11/6).

Menteri Edhy mengapresiasi terbentuknya BKSU sebagai bentuk komitmen daerah dalam upaya mendorong perikanan budidaya sebagai bagian penting dalam pembangunan daerah. Ia juga menilai langkah Kepala Daerah di dalamnya perlu menjadi rujukan bagi daerah daerah yang memiliki potensi yang sama.

"BKSU menjadi langkah nyata inisiatif daerah untuk mendorong ekonomi dari sub sektor perikanan budidaya. Oleh karenanya, KKP siap memfasilitasi agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Anggaran KKP sebelumnya dipotong Rp1,84 triliun, namun kemarin kita sepakat untuk memberikan lagi sebesar Rp1 triliun, ini yang akan kita gunakan khususnya untuk memperkuat perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengawasan. Kita ingin lihat dalam setahun ini dampaknya. Harus benar benar bermanfaat", tegas Edhy.

Ia juga akan membantu dalam menarik investasi masuk di BKSU guna mempercepat pengembangannya.

"Kalau kita hanya andalkan anggaran Pemerintah tentu tidak cukup, maka kita nanti akan dorong investasi masuk. Beberapa negara seperti China, Jepang, Portugal, Polandia dan negara lainnya sangat tertarik untuk investasi budidaya di Indonesia. Oleh karena itu, saya minta BKSU ini mulai dulu, jadi nanti saat investor masuk kita sudah siap dan tinggal jalan", jelasnya.

“Tadi diinfokan ada lahan tambak 280 Ha tapi masih tradisional, nanti saya minta pak Dirjen Perikanan Budidaya untuk kirim tim untuk melihat kemungkinan apakah bisa kita kembangkan secara intensif. Saya rasa kalau pembiayaan sudah mulai terbuka, KKP punya BLU yang siap untuk memfasilitasi akses pembiayaan. Intinya yang penting komitmen dan kerjasama dari kita semua, tanpa itu mustahil program akan sukses", pungkasnya.

Saat dimintai keterangan, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan bawa sebagai tindak lanjut realisasi program BKSU, pihaknya telah menandatangani kerja sama dengan empat kepala daerah yang tergabung di dalamnya. Fokus program yang akan didorong pada tahap awal yakni pengembangan budidaya udang.

"Prinsipnya, kami siap untuk support pengembangan perikanan budidaya di BKSU. Tahun ini, sebagai tahap awal kita akan bangun percontohan konsep pengembangan budidaya udang berkelanjutan berbasis klaster di Kabupaten Buol. Ini nanti sebagai pioner dan akan jadi model pengembangan sejenis di daerah lainnya", tutur Slamet.

Pada kesempatan tersebut juga diberikan hibah tanah seluas 25 Ha dari pemerintah daerah Kabupaten Buol untuk menunjang perikanan budidaya.  Sementara KKP menyerahkan sejumlah dukungan untuk pengembangan perikanan budidaya di Propinsi Gorontalo. Dana sejumlah 7,9 milyar rupiah tersebut diserahkan pada lima Kabupaten/Kota yakni Pohuwato, Gorontalo Utara, Bone Bolango,  Boalemo dan Kota Gorontalo, masing-masing untuk pengembangan bioflok, premi asuransi, input produksi, dukungan excavator dan PITAP dan pinjaman permodalan. (ANP)