Menkeu Sri Mulyani Ajak Masyarakat Peduli Sesama

• Tuesday, 21 Apr 2020 - 23:09 WIB

Jakarta - Hari Kartini 21 April diperingati sebagi titik balik perjuangan perempuan Indonesia untuk mendapat kesetaraan dalam hal pendidikan dan bukti peduli pada bangsanya.

"Lebih dari satu abad yang lalu, Raden Ajeng Kartini harus dipingit di dalam rumah sesuai adat, norma sosial, dan budaya pada saat itu. Namun, dinding-dinding rumah Kartini, tidak menghalanginya untuk bekerja, berkarya dan peduli kepada sesama umat manusia," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam pesannya mengenai Hari Kartini, (21/4/2020).

Ia tidak hanya menyampaikan semangat Kartini tersebut, namun ia juga mengajak masyarakat untuk peduli pada sesama dengan kejadian luar biasa pandemi COVID-19.

"Seperti Kartini, tidak seharusnya dinding-dinding rumah menghalangi kita peduli pada sesama manusia, para pekerja medik, dokter, perawat, pegawai rumah sakit. Mereka berjuang, bahkan dengan mengorbankan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan manusia. Sang Pencipta mengharapkan umat manusia untuk bisa menjadi umat yang selalu peduli dengan sesama manusia dan menjaga alam semesta," tuturnya.

Ia berharap, semangat Kartini juga menggerakkan masyarakat untuk menjadi pahlawan bagi kemanusiaan. 

Sementara dalam acara talkshow mengenai hari Kartini bertajuk "Empower a Woman, Empower a Nation" yang dilakukan virtual oleh 3 narasumber pejabat wanita di kalangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), juga dibahas tokoh-tokoh yang menginspirasi mereka melakukan perubahan. 

Bagi narasumber pertama, Sumiyati yang menjabat sebagai Inspektur Jenderal, tokoh yang menginspirasi dirinya selain Kartini adalah Nyi Ageng Serang. 

Pada zaman berperang dengan penjajah, ia mampu memimpin laki-laki dan perempuan untuk bergeriliya. Jika tidak sedang berperang, ia mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa dan memperhatikan lingkungannya walau dalam keterbatasan dan harus kehilangan suami dalam peperangan. Selain itu, ia mampu menjalankan tugasnya sebagai istri dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. 

Pendidikan yang baik ia ajarkan pada keturunannya hingga salah satu cucunya, Ki Hajar Dewantara juga terkenal sebagai tokoh pendidikan.

Sementara narasumber Kepala Biro Perencanaan Keuangan Chalimah Pujihastuti tidak memiliki tokoh spesifik wanita yang diidolakan. Namun ia mengatakan, karakter wanita tersebut adalah berani melampaui keterbatasannya, punya nyali, ketulusan dan pantang menyerah.

"Setiap perempuan yang ia berani melompati suatu sekat keterbatasannya, itu layak menjadi inspirator. Karena perempuan dengan karakter seperti itu, pasti dia punya nyali, ketulusan dan pantang menyerah," tegasnya.

Sedangkan bagi Kepala Pusdiklat Keuangan Umum Heni Kartikawati, tokoh idola wanita adalah ibunya dan Sumiyati sebagai Inspektur Jenderal. Secara karir di Kemenkeu, ia merupakan wanita yang sudah meraih tingkatan tertinggi, yaitu di jajaran eselon I.

Menurutnya, wanita yang inspiratif itu adalah wanita yang mampu mengelola diri sendiri, menjadi pribadi kuat, tangguh, mau belajar dan berusaha keras untuk mencapai apa yang dicita-citakannya, paham betul apa yang perlu dilakukannya. 

Dalam acara itu juga diluncurkan program baru dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yaitu Women Leadership Coaching Program, yang dapat diakses oleh pegawai melalui Kemenkeu Learning Center: https://klc.kemenkeu.go.id/wlcp

Program terobosan baru itu dapat diikuti pegawai perempuan Kemenkeu untuk mendapatkan coaching program dalam hal pemberdayaan, melalui tema: Family Financial Plan 101, Social Media Guidance for Life Hack, dan Stress & Anger Management.

(*)