RIKI RHINO : ANIMASI LUCU PENUH MAKNA COCOK DITONTON BERSAMA KELUARGA

• Wednesday, 26 Feb 2020 - 12:23 WIB

Indonesia terletak di daerah strategis dengan ratusan ribu pulau di dalamnya. Hal itu menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Setiap flora dan fauna memiliki keunikannya masing-masing, bahkan keunikan itu hanya bisa ditemukan di Indonesia. Banyak hewan yang hampir punah akibat adanya perburuan liar. Tidak hanya diburu karena dagingnya, namun beberapa dari mereka juga diburu untuk diambil bulu dan bagian tubuh lainnya yang berharga. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu pelestarian hewan atau satwa yang terancam punah, salah satunya seperti yang dilakukan oleh rumah produksi Batavia Pictures.

Batavia Pictures memproduksi film animasi komedi berjudul “Riki Rhino”,  cerita seru yang dikemas secara ringan dan menghadirkan konten lokal karya anak bangsa dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran akan konservasi satwa langka di Indonesia. Rumah produksi Batavia Pictures ingin mengenalkan beragam satwa langka Indonesia, jadi tak hanya sekedar menghibur namun juga memberikan makna yang melekat.

Dengan menggabungkan aspek persahabatan, konservasi dan pentingnya kita peduli terhadap lingkungan, film ini menceritakan tentang Badak Sumatera muda bernama Riki yang kehilangan culanya setelah diambil oleh pemburu Mr. Jak. Untuk mendapatkan kembali cula yang telah dicuri, Riki memulai petualangan seru bersama Beni. Riki kemudian mendapatkan cula dengan kekuatan tersembunyi yang diperoleh dari hewan yang diselamatkannya. Kekuatan ini membuat Riki mampu melakukan keahlian hewan lain dalam waktu tertentu.

Adapun artis ternama yang menjadi pengisi suara di film ini diantaranya yaitu Hamish Daud (Riki), Ge Pamungkas (Beni), Zack Lee (Mr Jak), Aurel Hermansyah (Bebep), Cemen (Jathul), Mikaela Lee (Rara), Arsyi Hermansyah (Tukik), Komika Mo Sidik (Bongeng), dan Ridwan Kamil (Grada).

 

Pencetus Cerita Film Riki Rhino, Jony Yuwono menyambut para penonton di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (24/02/2020). (Foto: Maw)

Sebagai pencetus cerita, Jony Yuwono berharap semangat konservasi bisa tersalurkan dan cinta terhadap satwa langka bisa tumbuh hingga akhirnya bisa membantu dalam merawat bumi.  “Dengan anak-anak bisa mengenal satwa-satwa tersebut mereka mulai bisa mencintainya, sehingga bisa tumbuh keinginan untuk melindungi habitat serta satwa-satwa tersebut, ” ujar Jony Yuwono usai screening film di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/02/2020). 

Film animasi besutan sutradara Erwin Budiono ini tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 27 Februari 2020.