Kemenkop dan UKM Kerjasama Dengan BRI Ciptakan UMKM Kelas Dunia

• Friday, 21 Feb 2020 - 23:09 WIB

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank BRI bersepakat menjalin kolaborasi program untuk menciptakan UMKM tangguh berdaya saing global atau kelas dunia. "Bersama Kemenkop dan UKM kita akan memastikan UMKM yang kita miliki memiliki daya saing yang baik untuk bisa sustainable dalam pengembangan bisnisnya", ungkap Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,  Handayani, usai menemui Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di ruang kerja, Jakarta, Jumat (21/2).

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengadakan workshop bersama. "Setelah itu, kita menentukan pilot project UMKM mana saja yang kita menjadi fokus kita. Mulai dari inkubasi, pola pembinaan, sampai mampu go ekspor", ujar Handayani.

Handayani menambahkan, dalam waktu dekat akan dibentuk satu tim khusus untuk bisa membuat modelnya. "Pemilihan UMKM akan dilakukan secara bersama-sama, karena BRI juga mempunyai UMKM yang sudah dibiayai dan diinkubasi", kata dia seraya menyebutkan, Kemenkop juga memiliki daftar UMKM binaannya. 

Menurut Handayani, ada empat sektor UMKM yang bakal menjadi prioritas kerjasama ini. Yaitu, craft, home and decoration, fashion and jewellery, and food. "Itu bidang prioritas yang akan kita identifikasi", ucap Handayani.

Setelah diidentifikasi, lanjut Handayani, kementerian dan lembaga lain juga akan dilibatkan. Karena, banyak kementerian yang juga concern terhadap pengembangan UMKM. "Kementerian Luar Negeri siap membantu, di samping perbankan dan BUMN. Kemenparekraf juga punya banyak data UMKM yang bergerak bidang craft. Semuanya akan kita sinergikan", tandas Handayani.

Handayani mengakui, pihaknya sudah bertemu dengan Dubes Perancis untuk Indonesia, agar bisa membawa produk fesyen asal Indonesia masuk ke Paris.

Nantinya, lanjut Handayani, Bank BRI akan menyiapkan sisi pembiayaan, inkubasi, termasuk business matching. "Karena, kita memiliki mitra korporasi dan trading company, baik di domestik maupun internasional", pungkas Handayani. (ANP)