Ujian (Setengah) Nasional

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB
Jakarta – Ujian Nasional tingkat SMU, yang sepekan ini berlangsung dinilai banyak pihak amburadul dan berantakan, karena masalah keterlambatan distribusi dari percetakan.

Dalam diskusi mingguan, Polemik Sindo Trijaya FM, Sabtu (20/4) salah satu narasumber yang merupakan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria, memastikan akan ada evaluasi dan kajian yang mendalam, dari berbagai masalah yang terjadi di UN tahun ini. Serta, memastikan UN ini masih diperlukan dengan memperbaiki dan mengembangkan suatu system ujian yang terbaik untuk masa yang akan datang. Pihaknya juga menghimbau agar para siswa yang akan mengikuti ujian bisa mempersiapkan diri dengn baik dan tenang. Bahan-bahan ujian yang ada itu pasti sesuai dengan kisi-kisi yg telah disebarluaskan. Dan, tentunya pihak sekolah-lah yang bisa mengakses kisi-kisi itu.

Sementara itu, koordinator BSNP Djemari Mardapi mengatakan bahwa keberhasilan dalam mengejarkan UN itu bisa dicapai melalui berusaha semaksimal mungkin, dan usaha itu akan berhasil bila diiringin dengan doa yang ikhlas. Untuk itu, dirinya meminta para siswa bisa menenangkan diri terutama pada guru, orang tua dan siswa agar kualitas pendidikan jadi lebih baik. Selain itu, openyelenggaraan UN tingkat SMA tinggal dua hari lagi, sementara untuk tingkat SMP diharapan lebih lancar pelaksanaannya. Selain itu, pihaknya memastikan akan pengawasan ekstra untuk pelaksanaan UN yang yang akan melibat dinas setempat.

Sementara dari pihak DPR, Komisi X, Itet Tridjajati Sumarijanto menyatakan dari berbagai permasalah dalam pelaksanaan UN tahun ini, komisi X akan meminta keterangan pihak-pihak terkait, pada 26 April mendatang. Namun pertemuan nanti tidak hanya membahas masalah UN ini saja, tetapi secara keseluruhan. Dari proses sebelum pelaksaan dan setelah pelaksanaan. Selain itu, nanti juga akan dibahas kemungkinan penggandaan dan distribusi yang tidak hanya ditangani oleh pusat. Kedua, dari pertemuan nanti juga harus dicari solusi terbaik Win win solution, jangan saling tuding. Bisa saja  komposisi penilaian kelulusan 25 persen dari pusat dan 75 persenya dari local. Selain itu, pengawasannya di daerah-daerah ditingkatkan lagi. Serta tata kelolanya juga harus profesional seperti apa.

Selain itu, staf khusus mentri pendidikan dan kebudayaan bidang komunikasi, Sukemi meminta pada peserta didik, orang tua, dan guru. bahwa pelaksanaaan UN untuk SMP yang dimulai senin, insya allah akan sesuai dengan rencana. Klo pun terjadi berubah, para siswa dimohon tidak khawatir, termasuk yang sebelumnya mengalami perubahan. Selain itu, para peserta UN diminta untuk tidak percaya dengan berbagai iming-iming adanya bocoran soal lebih baik fokus belajar, mengerjakan dengan baik dan disertai dengan doa.

(DLR/MKS)