Teror Tak Kunjung Usai

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Jakarta - Kasus terorisme seakan tidak kunjung usai mendera bangsa Indonesia. Teror ini terus membuat masyarakat menjadi ketakutan. Aparat kepolisian menuding sekelompok aliran Islam dituding dibalik teror di Solo. Siapapun pelakukanya, seharusnya pemberantasan terorisme di Indonesia dilakukan dengan upaya dialog. Karena kasus terakhir diakibatkan dendam.

Dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, juru Bbcara Jamaah Ansharut Tauhid Son Hadi mengatakan, dialog menjadi kunci utama untuk mengatasi terorisme di Indonesia. Dialog harus dilakukan dengan pihak-pihak yang dituding selama ini melakukan teror, bukan dengan orang-orang asing. 

Ia menilai munculnya kasus teror, akibat dendam yang diakibatkan ketidakadilan yang selam ini diterima. Selain itu menurut Son Hadi, upaya dialog juga harus dilakukan terhadap 200 kelompok yang selama ini disoroti oleh Densus 88 Mabes Polri. Untuk menjelaskan makna jihad dan menyamakan persepsi tentang Islam yang mengedepankan kedamaian.
 
Ketua umum pemuda muhammadiyah DR Saleh Daulay mengakui, teror kini sudah semakin memprihatinkan karena dahulu akibat kesenjangan ekonomi, kemiskinan, kini sudah beralih ke balas dendam. Ia menuding hal itu sebagai akibat lebelisasi kelompok tertentu dengan sebutan teroris. Saleh juga berpendapat dialog antar umat beragama menjadi penting dilakukan oleh pemerintah agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
 
Gayung bersambut, Direktur Deradikalisasi BNPT Prof DR Irfan Idris menyatakan pihaknya akan melakukan dialog dengan pihak-pihak terkait, termasuk para dai. Menurutnya upaya deradikalisasi untuk meredam aksi terorisme yang diterapkan, masih membutuhkan waktu dan proses. Pemerintah berjanji akan memberikan pencerahan tentang makna jihad, agar tidak disalahartikan.
 
Semoga dengan dialog yang akan dibangun oleh pemerintah dengan pihak yang dituding menghembuskan teror, maka aksi terorisme tidak terjadi lagi di Indonesia. Terutam dengan motif balas dendam. Dan hasilnya indonesia menjadi negara damai, tanpa adanya rasa ketakutan. (ANP/MKS)