Kata Survey : DPR Terkorup

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Jakarta - SURVEI MEMBUKTIKAN.. Institusi DPR sebagai lembaga TERKORUP..!!! Demikian hasil dari penelitian dari lembaga survei soegeng sarjadi syndicate, yang diluncurkan jumat (7/6) lalu. Yang menjadi pembahasan dikusi polemik akhir pekan ini.

Dari pernyataan Pengamat Parlemen dari FORMAPPI, SEBASTIAN SALANG adanya hasil survei ini adalah gambaran nyata dari perasaan, pikiran dan pengetahuan masyarakat terhadap DPR kita dan potret ini tidak bisa dianggap sepel atau main-main oleh DPR. Untuk itu, jadikan hasil ini sebagai informasi yang sangat penting agar bisa jadi perubahan.

Kemudian, dipertanyakan juga. "Perubahan seperti apa yang harus dilakukan??" Ini akan menjadi penting bagi kita smua. Pertama, yang harus diperbaiki dijelaskan sebastian salang adalah dipartai politik, dimana partai adalah tempat persemaian para kader anggota DPR harus menjadi pelopor menjamin generasi selanjutkan harus memiliki integritas, moral yang baik dan partainya komit bukan menjadi tempat para koruptor.

Selain itu, sebastian salang juga menyarankan DPR harus terbuka dan transparan dalam mekanisme pembahasan anggaran, jangan dilakukan tertutup. DPR juga harus berani untuk melakukan reformasi partai politik, terutama dalam hal pendanaan parpol. Jangan sampai parpol, terus dibiayai dari dana siluman yang mendorong anggotanya mencari sumber pendanaan yang tidak halal, dalam menghidupi partainya.

Sementara, pembicara lain, dari anggota DPR, fraksi PDIP, DEWI ARYANI juga mendukung pernyataan sebastian untuk melakukan perubahan di DPR, dengan cara merubah undang-undang parpol, dengan melibatkan pemangku kepentingan, dan pelaku hukum parpol. agar ada peran parpol dalam memilik orang bersih, orang yg tepat, dan visi kebangsaan kedepan. Namun, DEWI membantah pernyatan sebastian, tentang hasil survei yang menggambarkan keseluruhan. sementara hasil survei ini menurutnya hanyalah sebagian, bukan menggambarkan keseluruhan. Karena ini adalah kumpulan persepsi yang ditujukan satu tema, yaitu pelaku korupsi. Untuk harusnya ada penelitian atau survei secara sustainable atau berkelanjutan dan banyak hal dan bukan hanya pelaku korupsi, tp juga objek korupsinya, lembaganya dan juga faktor power atau kekuasaan apakah ikut mempengaruhi atau tidak.

Dari diskusi mingguan ini, anggota DPR lain, dari fraksi PAN, TASLIM CHANIAGO yang menjadi nara sumber menyampaikan apresiasinya terhadap hasil survei SSS ini, yang meneliti kinerja DPR agar bisa lebih baik dan berfungsi menyadarkan diri pada setiap anggota DPR. Selain itu, hasil ini bisa disebutkanya, sebagai cerminan bangsa yang ternyata banyak hal yang harus diperbaiki dan perubahan yang lebih baik lagi. Hasil peneliti juga sebagai bagian koreksi, untuk berubah.

Sementara, pihak sugeng sarjadi sydicate yang diwakili ARI NURCAHYO, peneliti SSS menyatakan, hasil surveinya menunjukkan saat ini sudah memasuki masa mendesak dan urgent, yang harus segera diselesaikan untuk perbaikan bangsa. Dengan menawarkan dua solusi, yakni kepemimpinan yang harus diperbaiki dan harus memiliki kekuatan dan merepresentasikan ketegasan serta keberanian melawan korupsi dan menegakan fungsi negara. Sementara kedua, adalah bagaimana bisa membangun budaya politik yang baru, yang dibangun dengan nilai kejujuran, bersih dan sikap kesatria. Sehingga, akan bisa menghilangkan kultur kemiskinan yang sudah menjadi sarang praktek korupsi.

Namun, bagaimanapun, seluruh masyarakat indonesia akan optimis dengan berbagai perbaikan indonesia akan lebih maju bahkan menjadi negara adidaya didunia. (DOL/MKS)