Bob Jengea Jadi Penutup Festival Lom Plai 2024 di Kalimantan Timur

ANP • Sunday, 21 Apr 2024 - 19:54 WIB

WEHEA - Puncak acara Festival Lom Plai 2024 akhirnya ditutup dengan kegiatan bob jengea atau embob jengea yang telah sukses digelar pada Sabtu, 20 April 2024. Sebagai bagian upacara adat Daya Wehea asal Kalimantan Timur, kegiatan merupakan ungkapan rasa syukur atas panen padi yang telah diterima masyarakat Wehea.

Bob jengea dimulai dengan kirab budaya atau pawai yang titik kumpulnya dimulai di hulu kampung.  Acara kemudian dilanjutkan dengan lomba dayung perahu putra, tarian di atas rakit, seksiang, dan lomba dayung putri hingga embos min untuk membersihkan kampung.

Embos min merupakan kegiatan membuang semua kesialan kampung dan kejahatan yang ada didalam kampung atau pembersihan kampung yang dilakukan beberapa perempuan dewasa. Ketika mereka berjalan ke hulu atau hilir kampung tidak ada satu pun yang dapat melintas baik itu hewan atau manusia. 

Ritual lainnya yang diselenggarakan setelah pembersihan kampung adalah pertunjukan tari kolosal, ritual hudoq, n'luei hudoq, tarian hudoq yang merupakan tarian tradisional suku Dayak Modang dan dipercaya sebagai tarian jin yang dapat membantu manusia. Lalu rangkaian acara dilanjutkan tarian tumbambataq, jiak keleng dan penutupan acara. 

Sebagai informasi, Lom Plai merupakan serangkaian upacara adat Dayak Wehea yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 telah digelar sejak 18 Maret. Pesta adat Lom Plai ini terdiri dari rangkaian acara yang cukup panjang. Dimulai dengan Ngesea Egung atau pemukulan gong oleh keturunan raja pada dini hari di rumah adat. 

Suara gong mengisyaratkan gotong royong masyarakat kampung dalam menggelar ritual sakral tersebut. Sedangkan puncak dari ritual dari Lom Plai adalah Embob Jengea atau pesta panen.

Sebelumnya, salah satu Tim Pelaksana dari Dinas Pariwisata Kutai Timur, Ahmad Rifanie mengatakan,"Festival Lom Plai sama seperti event-event daerah lainnya di mana dapat menjadi Branding Destinasi Kalimantan Timur, bisa menggerakan Perekonomian lokal dan nasional, bisa membuka lapangan pekerjaan, pemberdayaan umkm dan pelaku seni, pariwisata dan ekonomi kreatif."

Ia mengatakan, Festival Lom Plai 2024 juga melibatkan industri dan UMKM. "Kurang lebih akan ada 20 sampai 30 UMKM yang  berpatisipasi dengan target pengunjung  10 ribu orang," kata Ahmad.

Terkait konsep penyelenggaraan Festival Lom Plai 2024, Ketua Tim Kerja Wil. Sulawesi dan Kalimantan Direktorat Event Daerah Kemenpar, Vicky Apriansyah, menyampaikan harapannya bahwa, event-event daerah yang telah berhasil masuk dalam program KEN bisa terus meningkatkan lima bidang yang jadi penilaian.

"Lom Plai Festival 2024 diharapkan terus menggali ide dan inovasi setiap tahunnya sehingga terus memiliki keunikan dan menarik minat wisatawan untuk hadir, juga tetap dapat mengangkan unsur kelokalan yang menjadi ciri khas daerah tersebut," sebut Vicky.

Ia menyambung, Festival Lom Plai 2024 harus dapat mengemas kegiatan, sehingga dapat berjalan dengan lancar dengan pengaturan kerumunan, mempersiapkan mitigasi resiko, membuat event memiliki experience untuk pengunjung. Gelaran ini juga harus meningkatkan strategi promosi dengan desain- desain yang menarik dan mempublikasikan di saluran-saluran startegis sehingga acara ini dapat terpromosikan dengan baik.

"Kedepannya diharapkan event ini juga bisa mempunyai rencana sponsorship, sehingga dapat mengembangkan event menjadi lebih besar," imbuhnya lagi.

Vicky menambahkan, untuk menjadi event yang naik kelas tentu saja event ini juga harus bisa memberikan dampak ekonomi, pariwisata, lingkungan sehingga bermanfaat untuk masyarakat maupun untuk daerahnya.