Bisnis dengan Israel, Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

AKM • Wednesday, 17 Apr 2024 - 09:44 WIB

Jakarta - Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis Perancis yang menguasai sejumlah sektor bisnis strategis di Indonesia, pada sebuah group bisnis makanan dan minuman terkemuka di Israel. 

"Kalau Danone Indonesia, yang merupakan unit usaha Danone Perancis, seperti yang diklaim pejabat senior perusahaan belakangan ini sungguh-sungguh berkomitmen pada nilai-nilai kemanusian, pada derita, nestapa dan genosida yang saat ini terjadi dan masih berlangsung di Gaza, tunjukkan dong mereka berani menyuarakan divestasi saham Danone di Strauss Health Ltd.," kata Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, kepada Media  di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Strauss Health Ltd. merupakan group bisnis makanan dan minuman berbasis susu dan salad terkemuka di Israel. Strauss Group Ltd. tercatat menguasai 80% saham perusahaan dan sisanya 20% dimiliki oleh Danone. 

Laporan Tahunan Strauss Group Ltd. pada 2018 menyebut Danone mengakuisisi 20% saham Strauss Health sejak 1996. Data itu sejalan dengan informasi pada laman keterbukaan informasi Danone yang menyebut per 31 Desember 2023 perusahaan memiliki 20% saham di Strauss Health Ltd.

Menurut Ahmad, konsumen Muslim Indonesia menanti kejujuran Danone Indonesia terkait nature hubungan induknya di Perancis dengan entitas bisnis di Israel. 

"Tanpa adanya keterbukaan dari perusahaan, kami meyakini konsumen bakal tetap memboikot segala produk Danone di Indonesia, termasuk pada sektor air kemasan bermerek, susu bayi dan minuman berenergi," tegasnya.

Desakan YKMI tersebut muncul berselang hari setelah pejabat Danone Indonesia, menyitir sebuah laporan Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) atau OHCHR, mengklaim Danone tak memiliki keterkaitan bisnis apapun dengan pihak Israel. 

“Data itu sekaligus membantah disinformasi yang beredar yang menyatakan bahwa Danone masuk dalam perusahaan yang mendukung pendudukan Israel atas Palestina,”  kata Direktur Komunikasi Perusahaan Danone Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menyebut laporan Komisi HAM PBB sebagai "sumber yang valid dan kredibel" untuk dirujuk mengenai siapa yang sebenarnya memberikan dukungan atas pendudukan Israel.

Namun, menurut Ahmad, Danone Indonesia salah kaprah jika mengira 'jejak berdarah' keterkaitan bisnis antara Danone dengan entitas bisnis di Israel bisa seketika 'terhapus' semata mengandalkan laporan investigasi OHCHR.

"Laporan investigasi OHCHR per Juni 2023 tersebut sebenarnya pembaruan (update) atas daftar 112 perusahaan yang sebelumnya telah diketahui memiliki bisnis di balik mega-proyek pemukiman ilegal di sejumlah lokasi strategis di Palestina," kata Ahmad. 

Ahmad menegaskan bahwa dalam laporan tersebut tak ada nama Danone sama sekali namunada kepemilikan saham  perusahaan  pada Strauss Health Ltd.

“Tapi  permasalahan Danone kan bukan pada soal bisnis pemukiman ilegal, tapi pada kepemilikan saham perusahaan pada Strauss Health Ltd. Ini yang kami minta agar ada divestasi; Danone menarik diri dari Israel sebagai bentuk komitmen perusahaan pada bisnis yang bersih dari penindasan dan penjajahan,” tandasnya.

Sebelumnya, YLKM menyebut aksi boikot produk terafiliasi Israel  telah berhasil memicu peralihan masif pilihan konsumen atas produk-produk nasional. 

“YKMI melihat bahwa seiring boikot, produk- produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan.