Hari Ini Seluruh Pengungsi Banjir Demak Telah Pulang ke Rumah

MUS • Thursday, 28 Mar 2024 - 22:58 WIB

Jakarta - Jumlah pengungsi banjir Demak tercatat nol per Kamis (28/3) pukul 15.00 WIB. Sebanyak 1.491 jiwa pengungsi yang kemarin masih tercatat bertahan di 13 titik pengungsian kini telah kembali ke rumahnya masing-masing.  

"Hingga hari ini, tersisa empat titik yang masih meninggalkan genangan antara lain Desa Dukun di Kecamatan Karangtengah, Desa Sayung dan Loireng di Kecamatan Sayung, dan Desa Wonoketingal di Kecamatan Karanganyar. Tinggi genangan antara 10-20 sentimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulisnya. 

Meskipun pengungsi terdampak banjir di wilayah Kabupaten Demak telah dinyatakan nihil, upaya penanganan banjir masih dilanjutkan dengan fokus pembersihan lingkungan dan perbaikan infrastrktur.

"Hari ini tim gabungan masih melaksanakan giat pembersihan lingkungan di Kantor Kecamatan Karanganyar. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak melakukan pemompaan di wilayah Kecamatan Karanganyar," tuturnya. 

Akses jalur pantura Demak-Kudus yang sebelumnya putus total akibat banjir hari ini sudah bisa dilalui kendaraan dengan kecepatan terbatas dan sistem contraflow dari putaran JSP sampai dengan Pasar Karanganyar. Upaya perbaikan dan pengaspalan jalur Demak-Kudus dijadwalkan pelaksanaanya mulai 27-30 Maret 2024 mendatang. Titik perbaikan jalan berada pada KM 44-45 arah Kudus dari Demak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang periode pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga tujuh hari kedepan. Hal ini diputuskan atas hasil evaluasi tim dan berdasarkan hasil analisa prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa ada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah pantura.

"BNPB menghimbau masyarakat yang hendak melalui jalur Demak-Kudus untuk berhati-hati terutama pada malam hari karena banyak jalan rusak berlubang yang cukup dalam akibat terendam banjir dengan periode yang lama," pungkas Abdul Muhari.