OCBC (NISP) Umumkan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan dan Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan

LAN • Tuesday, 19 Mar 2024 - 15:48 WIB

Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menggelar Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin (18/3/2024) kemarin. 

Melalui rapat ini Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja menyampaikan beberapa poin terkait keberlanjutan bank.

Terdapat beberapa perubahan jajaran pengurus bank. Yang diantaranya adalah adalah RUPST menyetujui pengangkatan kembali Wong Pik Kuen Helen sebagai Komisaris dan Martin Widjaja sebagal Direktur efektif sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2027, menyetujui pengunduran diri Direktur NISP Emilya Tjahjadi.

"RUPST juga menyetujui pengunduran diri Emilya Tjahyadi sebagai Direktur, efektif sejak ditutupnya RUPST ini," ucap Parwati selaku Presiden Direktur.

Berikut adalah daftar susunan pengurus setelah perubahan yaitu:

Susunan Kepengurusan

- Komisaris

-Presiden Komisaris: Pramukti Surjaudaja

-Komisaris: Helen Wong

-Komisaris: Lai Teck Poh

-Komisaris: Jusuf Halim

-Komisaris: Betti S. Alisjahbana

-Komisaris: Rama P. Kusumaputra

-Komisaris: Na Wu Beng

-Komisaris: Nicholas Tan

 • Direksi

-Presiden Direktur: Parwati Surjaudaja 

-Direktur: Hartati

-Direktur: Martin Widjaja

-Direktur: Andrea Krishnawan W.

-Direktur: Johannes Husin

-Direktur: Joseph Chan Fook Onn

-Direktur: Ka Jit

-Direktur: Lili S. Budiana

Selain membahas perubahan jajaran kepengurusan, PT Bank OCBC NISP Tbk juga mengumumkan Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2023, sebesar Rp4,09 triliun adalah sebagai berikut:

• Rp72 per saham atau total sebesar Rp1,65 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai, atau 40,4% dari Laba Bersih;

• ⁠Sebesar Rp100 juta disisihkan untuk cadangan umum.

• ⁠Sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan.

"Di tahun 2023, OCBC tetap resilien dengan kinerja yang terjaga baik dan berkelanjutan. Hal tersebut juga didukung oleh permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal [CAR] di angka 23,7%, serta likuiditas yang baik dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 206,2%.” Tambah Parwati. (Von)