Alia Laksono, Ekspansi Caleg Milenial: Menanti Wajah Parlemen yang Segar dan Berani

FAZ • Sunday, 10 Mar 2024 - 11:15 WIB

Jakarta – Pesta demokrasi 2024 menjadi momentum bagi anak milenial untuk maju ke pentas politik nasional. Fenomena ini berkelindan dengan komposisi pemilik suara di pemilu 2024, yang 55 persennya anak muda.

Tak heran jika gegap gempita kampanye, khususnya di media sosial, diramaikan dengan konten yang berkarakter khas anak muda.

“Sebelum 2019 tidak ada narasi milenial terjun ke politik, apalagi jadi pemimpin. Wawancara di TV isinya orang tua semua. Tapi sekarang banyak anak muda, jadi lebih relate dan menarik,” kata politisi muda partai Golkar, Alia Noorayu Laksono.

Alia memulai karirnya dengan bergabung ke Kosgoro, ormas underbouw partai Golkar di tahun 2016. “Saya masuk Kosgoro usia sekitar 22 atau 23 tahun. Di sana semuanya anak muda, punya interest dan passion yang sama di bidang politik,” kenangnya.

Disanalah Alia menyadari, politik Indonesia membutuhkan perspektif anak muda. “Dengan jiwa muda, ide fresh dan pemberani, aku merasa anak muda sangat dibutuhkan di pemerintahan,” tuturnya.

Menjadi anak dari seorang politikus kawakan, Agung Laksono, tidak membuat Alia menapaki dunia politik dengan mudah. Ia bahkan gagal saat nyaleg untuk pertama kalinya di tahun 2019.

Bagi Alia, kegagalan itu menjadi bukti: nama besar sang ayah tidak jadi jaminan untuk meraih sukses dengan jalan pintas. “Pasti ada privilege. Tapi di Golkar kita didorong untuk aktif di partai sejak usia dini. Apalagi Golkar kadernya banyak, superstarnya banyak. Jadi semua harus belajar dari bawah, tetap butuh elemen kerja keras,” ujarnya

Alia yang kini menjabat staf khusus Menpora bidang komunikasi dan hubungan internasional, memutuskan maju lagi di pemilu 2024. Kali ini sebagai caleg DPRD DKI Jakarta Dapil 5 Jakarta Timur yang meliputi kecamatan Duren Sawit, Jatinegara, dan Kramatjati.

“Kali ini jauh lebih matang dan prepared, lebih paham medan dibanding 5 tahun lalu. Sekarang lebih tahu warga yang akan aku wakili seperti apa, dan alhamdulillah dapat suara tertinggi,” ucap dia bersyukur.

Saat duduk di Kebon Sirih kelak, Alia sudah berancang-ancang untuk fokus pada pengembangan SDM anak muda. “Selama kampanye aku fokus membantu peserta KJP, BPJS, dan kartu Lansia.  Banyak isu seputar peserta yang bantuannya belum cair, atau menghadapi masalah administrasi, nah itu yang kita bantu. Saya juga mendorong perbaikan kualitas SDM anak muda dengan pelatihan, kompetisi dan sebagainya. Itu yang akan terus didorong saat di DPRD nanti,” janjinya.

Menyadari pengalamannya yang masih seumur jagung, Alia mengakui, ia dan politisi muda lainnya masih perlu belajar banyak. “Punya idealisme bagus, tapi jangan merasa paling tahu. Harus banyak belajar dan rendah hati menerima masukan,” pungkasnya.